Demokrat: Jangan Ada Upaya untuk Mencalonkan Capres Boneka di Pilpres 2024
Rumah pemilu | 12 Juni 2022, 19:17 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengingatkan kepada elite partai politik (parpol) di Indonesia untuk tak memaksakan gelaran Pilpres 2024 hanya diikuti dua pasangan calon.
Ia menyebut, setiap upaya untuk membangun koalisi, tentu harus didorong dan didukung. Untuk memastikan demokrasi di Indonesia berjalan dengan baik, kata dia, koalisi harus semakin banyak.
Baca Juga: PKB-PKS Ajak Demokrat dan Nasdem Bergabung ke Koalisi "Semut Merah"
"Janganlah ada pihak-pihak yang memaksakan maksimal hanya dua calon yang bertarung, apalagi satu calon utama, dan satu calon boneka," kata Herzaky dalam keterangan tertulis, Minggu (12/6/2022).
Ia menilai, Pemilu 2024 merupakan momentum yang sangat penting bagi perbaikan demokrasi Indonesia. Ada harapan kuat dari rakyat yang menginginkan perubahan dan perbaikan atas nasib mereka.
"Mereka menginginkan kepemimpinan dan pemerintahan yang memiliki kebijakan yang lebih berpihak kepada mereka."
"Inilah aspirasi dan kehendak rakyat yang dicermati Partai Demokrat ketika Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan para kader Demokrat menyapa langsung rakyat, maupun masukan-masukan melalui berbagai survei," ujarnya.
Herzaky mengatakan, partai berlambang bintang mercy itu akan berupaya untuk ikut memastikan agar kedaulatan rakyat benar-benar dapat ditegakkan melalui Pemilu 2024.
"Dengan membuka ruang luas bagi semua pihak, untuk ikut berpartisipasi. Tanpa ada upaya intervensi atas kedaulatan parpol ataupun figur tertentu," katanya.
Menurutnya, membentuk koalisi merupakan suatu keharusan karena adanya persyaratan ambang batas presiden 20 persen untuk mengajukan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024.
"Sedangkan parpol parlemen yang sudah memenuhi syarat ini baru satu partai. Dengan demikian, delapan lainnya harus membentuk koalisi."
"Berikan ruang terbuka untuk semua, dan pastikan kompetisi dan kontestasinya berjalan dengan fair (adil). Jangan ada upaya menggergaji demokrasi dan kedaulatan rakyat di Pemilu 2024," kata Herzaky.
Saat ini, Partai Demokrat masih terus menjalin silaturahmi dan komunikasi politik dengan semua pihak.
Baca Juga: Membandingkan Elektabilitas Capres Jelang Pilpres, Ternyata Ganjar Kalahkan Jokowi
"Kami terus menjajaki kesamaan visi, kesamaan chemistry. Pendaftaran capres-cawapres sendiri masih di penghujung 2023."
"Masih banyak waktu buat kami untuk terus menjajaki berbagai kemungkinan. Masih sangat dinamis dan cair sampai dengan saat ini," kata dia.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV