Ganjar Usul Candi Borobudur Digratiskan bagi Umat Buddha yang Ingin Beribadah
Update | 11 Juni 2022, 13:12 WIBSEMARANG, KOMPAS.TV - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengusulkan agar Candi Borobudur digratiskan bagi umat Buddha yang ingin beribadah di situs bersejarah tersebut.
Hal itu disampaikan Ganjar seusai menerima Plt Dirjen Bimas Buddha Kementerian Agama RI Nyoman Suryadharma di Puri Gedeh, Semarang, Jumat (10/6/2022).
Ganjar mengusulkan agar umat Buddha yang akan beribadah di Candi Borobudur tidak dikenakan tarif.
“Jadi artinya akan banyak sekali orang nanti bisa beribadah dengan tenang, termasuk tarif dan sebagainya. Kalau menurut saya, kalau mau ibadah ya jangan ditarifin, artinya free,” kata dia, dikutip dari keterangan tertulis Pemprov Jateng.
“Ini ruang yang kita berikan. Saya senang karena dukungan terhadap pengelolaan candi dan wilayahnya mereka mendukung penuh. Ini sesuatu yang penting untuk kita komunikasikan dengan yang lain,” ungkap Ganjar.
Baca Juga: Terkait Polemik Tiket Candi Borobudur, Politikus PDIP Sebut Luhut Anggap Remeh Kritikan DPR
Menurut Ganjar, terkait ibadah umat Buddha tersebut memang harus ada aturan-aturan yang harus disesuaikan dan disosialisasikan.
Dalam hal ini, ia juga mendorong Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) untuk ikut berdialog bersama.
“Kalau itu bisa dilakukan akan sangat baik. Maka konsentrasi bicara kita tadi sampai ke Borobudurnya.”
“Mereka juga punya ritual mengelilingi candi, seperti muslim itu tawaf. Boleh tidak kalau bisa waktu ibadah, lokasi candi dikosongkan? Saya bilang boleh,” jelas Ganjar.
Baca Juga: Luhut ke Anggota DPR Soal Tiket Borobudur: Jangan Cari Popularitas dengan Nyerang Saya
Ganjar juga mengatakan akan memfasilitasi pengangkatan guru agama Buddha di Jawa Tengah. Ia juga akan mengawal aturan terkait ibadah dan ritual umat Buddha di Candi Borobudur.
“Dirjen Bimas Buddha Kemenag menyampaikan banyak poin yang mereka inginkan. Antara lain guru agama Buddha yang kekurangan, maka dalam perencanaan data itu mesti masuk. Tadi langsung saya minta koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,” kata Ganjar.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV