Ridwan Kamil Terbang Menjemput Eril tanpa Bu Cinta Atalia, Pencarian Dua Pekan yang Berakhir Sedih
Peristiwa | 10 Juni 2022, 06:35 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Ridwan Kamil pergi terbang ke Swiss menjemput jenazah sang putra sulung, Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril, yang akhirnya ditemukan.
Seperti sudah diduga, pencarian Eril yang hanyut di Sungai Aare selama dua pekan lewat darat, udara juga air itu, berakhir sedih.
Lewat rilisnya pada Kamis (9/6/2022), Kepolisian Bern menyebut menemukan sesosok jenazah di baskom Bendungan Engehalde di jantung Kota Bern, Swiss, sehari sebelumnya. Jaraknya sekitar 3,2 kilometer dari titik lokasi tempat Eril dilaporkan hanyut pada 26 Mei lalu.
Baca Juga: Jenazah Eril Ditemukan di Bendungan Engehalde, Sekitar 3,2 Kilometer dari Titik Terakhir Terlihat
Kendati tak menyebut identitas jasad, Duta Besar RI untuk Swiss Muliaman Hadad kemudian mengonfirmasi bahwa setelah melalui pencocokan DNA, sosok lelaki muda tak bernyawa itu adalah jenazah Eril.
Ridwan Kamil sang bapak mengucap syukur penuh kelegaan atas ditemukannya jasad sang putra sulung tersayang. Ini dituangkannya lewat akun Instagramnya.
“Allahu Akbar! Alhamdulilah Ya Allah SWT, Engkau telah mengabulkan permohonan doa kami. Jenazah ananda Emmeril Kahn Mumtadz sudah ditemukan,” tulis Gubernur Jawa Barat yang akrab disapa Kang Emil itu.
“Sungguh Tuhanku, kami tenang sekarang,” imbuhnya.
Baca Juga: Jenazah Eril Ditemukan, Ridwan Kamil: Allahu Akbar! Sungguh Tuhanku, Kami Tenang Sekarang
Di balik unggahan itu, sesungguhnya tersirat kesedihan teramat dalam. Keikhlasan Kang Emil melepas anaknya ‘pulang’, sekaligus mencerminkan harapan yang telah hilang. Harapan menemui sang putra dalam kondisi sama seperti ketika ia pergi ke negeri pegunungan bersalju itu untuk mencari sekolah.
Perihal keikhlasan ini pula sebenarnya sudah diungkap Kang Emil sejak sepekan lalu, saat ia resmi menyatakan sang putra tercinta telah berpulang.
Tetapi siapa bisa menduga isi hati terdalam manusia? Tak adakah harapan, meski secuil, menemui Eril yang masih bisa tersenyum? Sebab, apalah daya manusia bila Yang Mahakuasa sudah punya ketentuan sendiri?
Namun, waktu dua pekan yang berlalu tanpa titik terang keberadaan Eril, menguji Kang Emil, juga Bu Cinta Atalia Praratya untuk berpikir logis dan ‘menurunkan harapan’. Kalaupun tak bisa bertemu Eril dalam kondisi hidup, maka janganlah raganya hilang begitu saja ditelan air biru pirus Sungai Aare. Boleh jadi, mungkin begitu kira-kira isi hati Kang Emil dan Bu Cinta.
Baca Juga: Penemuan Jenazah Eril Jadi Sorotan Media Swiss, Diberitakan Alami Keadaan Darurat sebelum Hanyut
Harapan menemui Eril masih bernapas berganti dengan asa menemukan sosok jasadnya. Jasad, raga untuk sekali lagi dipeluk, sama seperti ketika Kang Emil dan Bu Cinta menyambut dan menimang bayi Eril kali pertama hadir ke dunia, untuk kemudian dilepas pergi, pulang pada sang pemilik kehidupan.
Entah bagaimana Kang Emil dan Bu Cinta nanti berjibaku menambal dan menata hati yang hancur berkeping-keping karena kehilangan yang sungguh tak terlukiskan ini.
Kang Emil pula sempat mengungkapkan kehilangan tak terlukiskannya ini dalam pengajian dan doa bersama untuk almarhum Eril di Gedung Pakuan beberapa waktu lalu.
“Istri ditinggal suami, ada istilahnya, disebut janda. Suami ditinggal istri itu duda. Anak ditinggal ayahnya, ada istilahnya, namanya yatim. Anak ditinggal ibunya, ada istilahnya, namanya piatu,” tuturnya sedih, seperti dikutip dari Tribunnews.com.
“Tapi kalau orang tua ditinggal anaknya, tidak ada istilahnya,” imbuhnya pilu.
Bagaimana pun, hidup Kang Emil, juga Bu Cinta sekeluarga, harus terus berlanjut. Tanpa Eril kini.
Al Fatihah.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV