Partai Demokrat Benarkan Ada Pembicaraan Politik Antara SBY dan Surya Paloh, Lamar Anies?
Sapa indonesia | 6 Juni 2022, 20:21 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Partai Demokrat membenarkan adanya pembicaraan politik saat pertemuan antara Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
SBY didampingi Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengunjungi Surya Paloh di Nasdem Tower pada Minggu (5/6/2022) malam.
Herzaky Mahendra Putra, kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, menyebut bahwa kunjungan itu merupakan kunjungan balasan SBY.
“Dalam konteks kunjungan balasan. Karena waktu itu Bapak Surya Paloh hadir dan datang menjenguk Pak SBY ketika beliau sedang dirawat di Amerika Serikat,” kata Herzaky dalam Sapa Indonesia Malam, Kompas TV, Senin (6/6/2022).
“Jadi atas doa, perhatian, dan dukungan waktu itu, Pak SBY merasa perlu untuk membalas kunjungan Pak Surya Paloh itu.”
Baca Juga: SBY dan AHY Bertemu Surya Paloh, Koalisi Pilpres 2024 atau Silaturahmi Semata?
Meski demikian, Herzaky tidak membantah bahwa ada pembicaraan mengenai isu politik dalam pertemuan tersebut.
Namun, ia mengaku tidak mengetahui tentang apa yang dibahas oleh kedua tokoh tersebut.
“Saya hanya sampaikan bahwa ini pertemuan dua sahabat lama. Kalau misalnya kita bicara tentang isu politik, tentunya ada.”
“Tapi saya tidak bisa menjawab apa-apa terkait apa yang dibahas di dalam, karena hanya beliau berdua saja yang mengetahui seperti apa pembicaraan terkait politik,” imbuhnya.
Tetapi Herzaky tidak membantah pertanyaan Aiman Witjaksono, pembawa acara Sapa Indonesia Malam, bahwa Nasdem sudah mengunci Anies Baswedan, dan Partai Demokrat datang untuk melamar gubernur DKI Jakarta tersebut.
Saat ditanya tentang apakah AHY siap untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres), atau hanya siap menjadi calon presiden (capres), Herzaky hanya menyebut bahwa pihaknya masih fokus membangun koalisi.
Baca Juga: Surya Paloh dan SBY Gelar Pertemuan Tertutup Minggu Malam, Apa yang Dibahas?
“Kami, Demokrat, ini fokusnya masih bagaimana membangun koalisi dan bagaimana komunikasi politik.”
“Intinya, kalau kami, masukan dari rakyat adalah ingin ada pemimpin yang membuat perubahan dan perbaikan untuk 2024 nanti,” jelasnya.
Hal-hal itulah yang menjadi patokan bagi Partai Demokrat, ungkapnya.
Terlebih, Partai Demokrat juga memahami bahwa situasi politik saat ini membutuhkan tiket berupa perolehan suara 20 persen untuk dapat mengusung pasangan capres-cawapres.
“Sehingga kita sebisa mungkin mencari koalisi yang punya kesamaan visi untuk memperjuangkan rakyat,” tandas Herzaky.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV