Pengamat Sebut 2 Kubu PDIP Segera Selesai jika Megawati Umumkan Calon Presiden yang akan Diusung
Sapa indonesia | 4 Juni 2022, 09:52 WIB"Setahu saya belum ada konflik yang sampai saat ini begitu kuat. Kalau ada gesekan dikit, dinamika dikit, ngambek-ngambek dikit mungkin ada ya, karena ada perekatnya, Mbak Megawati sebagai ketua umumnya," Adi menjelaskan.
Indikasi adanya upaya menjauhkan Jokowi dan Megawati, lanjut dia, juga muncul akibat asumsi bahwa jika Ganjar tidak diusung oleh PDIP, akan banyak partai politik yang siap mengusung.
Selain itu, muncul juga pandangan bahwa akan ada partai politik yang siap menampung jika Jokowi tidak dianggap dalam internal PDIP.
"Kalau kemudian misalnya Pak Jokowi tidak terlalu dianggap sebagai kader partai, ada partai lain yang kemudian mempersiapkan."
"Upaya-upaya itu yang sebenarnya dibaca sebagai sinyalemen indikasi ingin menjauhkan kedua tokoh ini, yang menurut saya adalah sama-sama anak ideologis PDIP," lanjutnya.
Adi menegaskan, hal-hal semacam itu sebenarnya tidak bisa disebut sebagai kisruh internal PDIP, melainkan kompetisi biasa antarpendukung Ganjar dan Puan.
Bahkan, jika bercermin dari sejumlah survei, adanya saling kritik dalam internal PDIP tidak pernah berpengaruh secara signifikan terhadap perolehan suara partai itu di pemilu.
Baca Juga: Tanggapi Trimedya, FX Hadi Rudyatmo: Jika Ganjar Tak Berprestasi, Tak Mungkin Terpilih Dua Kali
"Sebanyak 19,8 persen 2015, di survei malah 20 persen, 21 persen. Artinya apa? Partai politik ini solid, terjaga, apa pun yang terjadi."
"Tapi memang di level pendukung, ini rada-rada ngeri sedap. Karena semakin misalnya Mbak Puan dikritik, di-bully oleh pendukungnya Pak Ganjar, maka banteng itu semakin bertanduk," lanjutnya.
Hal itu bisa saja ini menjadi agak sedikit rumit untuk mempertemukan antara dua pendukung ini pada level bawah.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV