> >

Sejarawan Ungkap Peran Cak Nur Tenangkan Militer Orde Baru yang Curiga Pada Islam

Peristiwa | 3 Juni 2022, 10:10 WIB
Sejarawan Salim Said ungkap peran Cak Nur di balik militer orde baru dan curiga terhadap Islam (Sumber: Tribunnews Wiki)

Apalagi, ada semacam tuntutan terkait negara Islam dan piagam Jakarta yang sempat jadi polemik di awal-awal revolusi.

“Konsep negara Islam ditolak Soeharto dan kalangan tentara. Sikap tentara yang anti Islam bersumber dari Soeharto sendiri yang abangan,” tuturnya.

Cak Nur juga dikishkan oleh Salim Said berperan besar dalam konteks Keindonesiaan.

Salah satunya adalah momen penting dibebaskannya orang Islam dari jargon kalau anda Islam maka harus pilih partai Islam. Jargonnya yang terkenal, "Islam Yes, Partai Islam No."

Cak Nur membebaskan hal itu dan itu efeknya besar dalam sejarah.

Baca Juga: Mengenang Nurcholis Madjid, Pemikir dan Pembaharu Islam yang Ilmunya Terus Dikaji

Sejarah mencatat, sosok ini merupakan cendekiawan muslim yang berpengaruh di Indonesia. Jejak pemikiran dan pembaharuannya tentang Islam terus dikaji sampai kini. 

Cak Nur, sapaan Nurcholis Madjid, adalah cendekiawan muslim yang punya jejak pengaruh besar dalam pemikiran Islam kontemporer di Indonesia. Ia juga mendirikan Universitas Paramadina dan aktif berkarya. 

Karya-karya Cak Nur turut serta menyegarkan pemikiran Islam di Indonesia dengan pelbagai karyanya seperti “Khazanah Intelektual Islam” (1984), “Islam, Kemodernan, dan Keindonesiaan” (1987), “Islam, Doktrin, dan Peradaban” (1992), “Pintu-pintu Menuju Tuhan” (1994), dan lainnya.

Ia lahir pada 17 Maret 1939 da berpulang pada 29 Agustus 2005 yang lalu. Namanya harum sebagai salah satu pemikir muslim Indonesia yang paling banyak dikaji di kampus-kampus dan diperbicangkan dalam forum ketika membicarakan perkembangan Islam di Indonesia.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU