> >

Mengenal Khilafatul Muslimin, Punya Sejarah dengan NII dan Miliki Kantor Pusat di Lampung

Hukum | 2 Juni 2022, 05:10 WIB
Konvoi pengendara motor anggota Khilafatul Muslimin di Lampung, Rabu (1/6/2022). (Sumber: KOMPAS TV/Roma Afria Idham)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Baru-baru ini publik diramaikan oleh rombongan sejumlah pengendara motor yang konvoi dengan atribut bertuliskan khilafah dan menjadi viral.

Diketahui bahwa konvoi kendaraan roda dua itu merupakan kegiatan dari kelompok Khilafatul Muslimin.

Konvoi Khilafatul Muslimin ini dilakukan di Jakarta, Brebes, Jawa Tengah dan Lampung.

Khilafatul Muslimin ternyata memiliki markas yang berada di Jalan WR Supratman, Kelurahan Bumi Waras, Teluk Betung, Bandar Lampung.

Kelompok ini juga memasang papan nama di pinggir sebagai tanda yang bertuliskan Kantor Pusat Khilafatul Muslimin. 

Baca Juga: Densus 88: Khilafatul Muslimin Punya Sejarah Panjang dengan Berbagai Aksi Teror dan Radikal

Selain plang kantor pusat, Khilafatul Muslimin juga memasang papan nama masjid Kekhalifahan. Lokasi kantor pusat terletak di lantai II masjid itu.

Pemimpin Khilafatul Muslimin ini bernama Abdul Qadir Baraja. 

Kelompok ini berdiri pada tahun 1997 dan belum berbadan hukum. 

Menurut catatan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), pemimpin Khilafatul Muslimin dengan nama lengkap Abdul Qadir Hasan Baraja merupakan mantan anggota Negara Islam Indonesia (NII).

Ia juga salah satu pendiri Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki bersama Abu Bakar Ba'asyir. 

Baca Juga: Waspadai Pola Perekrutan Khilafatul Muslimin, Wakil Ketua MUI Brebes: Awalnya Diajak Pengajian

Abdul Qadir Hasan Baraja diketahui pernah hadir dalam Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) pada 2000 silam.

Direktur Pencegahan BNPT Brigjen R Ahmad Nurwakhid menjelaskan, Abdul merupakan mantan terpidana kasus terorisme. 

Ia telah dua kali menjalani masa penahanan.

Pertama, pada Januari 1979, karena berhubungan dengan Teror Warman sehingga ditahan selama tiga tahun.

Kemudian ditangkap dan ditahan kembali selama 13 tahun lantaran berhubungan dengan kasus bom di Jawa Timur dan Borobudur pada awal 1985.

Baca Juga: Mengenal Khilafatul Muslimin, BNPT: Kelompok dengan Visi dan Ideologi Mirip HTI

BNPT menggolongkan Khilafatul Muslimin sebagai kelompok radikal sama halnya dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

"Sangat berbahaya, (suatu kelompok) memiliki cita ideologi khilafah di Indonesia, sebagaimana HTI, JI (Jamaah Islamiyah), JAD (Jamaah Ansharut Daulah), maupun jaringan terorisme lainnya," ujar Nurwakhid, Selasa (31/5/2021).

"Walaupun dalam pengakuan mereka, (ideologinya) tidak bertentangan dengan Pancasila. Padahal ideologi mereka kerap mengkafirkan sistem yang tidak sesuai dengan pandangannya," imbuhnya. 

Pada Oktober 2021 tiga pengurus Khilafatul Muslimin ditetapkan sebagai tersangka kasus pelanggaran protokol kesehatan.

Baca Juga: Langgar Prokes, Pengurus Khilafatul Muslimin Jadi Tersangka

Pelanggaran prokes terjadi usai melakukan gelar jalan sehat di Kota Bandar Lampung dalam peringatan Tahun Baru Islam 2021 atau 1 Muharram 1443 Hijriah, Selasa (10/8/2021).

Kala itu Kota Bandar Lampung menjalani Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.

Adapun tiga orang yang ditetapkan menjadi tersangka, di antaranya berinisial AQB, AB, serta Z.

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU