Saat Sandiaga Uno Batal Membelikan Tas Gucci di Metaverse buat sang Isteri: Masih Perlu Waktu
Peristiwa | 1 Juni 2022, 05:40 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Siapa yang tak ngiler dengan tas mewah Gucci? Tapi pengalaman berbeda disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, yang mengaku membatalkan niatnya untuk membeli tas branded Gucci di metaverse. Padahal, tas tersebut akan diberikan kepada sang istri Nur Asia Uno.
Hal itu disampaikan Sandi, saat hadir sebagai pembicara dalam ATx Summit 2022 di Singapura, bertema Unpacking The Metaverse, Selasa (31/5/2022).
Ia batal membelikan sang istri tas dari brand Gucci di Metaverse karena istrinya lebih memilih untuk dibelikan tas yang riil atau bukan tas digital.
“Artinya bahwa kita masih perlu waktu untuk bisa menerima ini, meskipun pada akhirnya memang saya membelikan tas untuk istri tapi dari produk lokal berbahan kain tenun untuk mendukung Program Bangga Buatan Indonesia,” kata Sandiaga.
Terkait dengan perkembangan Metaverse, Menparekraf menyatakan dirinya bukan tidak yakin namun ia mengingatkan semua agar lebih berhati-hati karena ada aspek euforia seperti halnya saat fenomena kripto.
Baca Juga: Dari Anies Baswedan Hingga Sandiaga Uno Datang ke Acara Milad PKS ke-20
Menurut Menparekraf, ke depan harus benar-benar dilihat potensi Metaverse dalam upaya penyejahteraan rakyat dan membuka peluang kerja masyarakat.
“Kalau kita semuanya euforia seperti kripto kemarin ini yang sempat terjadi PHK, maka bisa terjadi juga di Metaverse, kita harus saling mengingatkan, berhati-hati tapi tetap optimistis itu yang harus menjadi poin yang kita garis bawahi,” katanya.
Ia sekaligus mengingatkan masyarakat untuk tetap berhati-hati dengan semua euforia termasuk dalam investasi kripto dan sejenisnya.
Baca Juga: Pernah Ditawari Gabung PKS, Jawaban Sandiaga Uno: Go for It!
“Saya tidak memiliki kripto dalam portofolio saya, tapi saya dianggap ‘oldschool’, jadul, dan ternyata dengan keadaan kripto seperti ini banyak yang mengapresiasi nasihat saya bahwa kita harus berhati-hati kalau mau berinvestasi di kripto, ya jangan terlalu besar mungkin di atas 1-2 persen dari seluruh total portofolio yang dimiliki,” kata Sandiaga.
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV