BIN Resmikan Kampus Pintar Intelijen, Dilengkapi Lab Nuklir, Bio Molekuler hingga "Wangsa Avatar"
Peristiwa | 31 Mei 2022, 08:26 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Intelijen Negara (BIN) terus meresmikan dua fasilitas dengan teknologi pada Senin (30/5/2022).
Adapun fasilitas yang dimaksud yaitu pengembangan Smart Campus (kampus pintar) Dr (HC) Ir Soekarno di Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) Bogor, Jawa Barat dan Medical Intelligence Wangsa Avatar BIN.
Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan mengatakan, pembangunan smart campus dengan teknologi canggih ini adalah bagian dari program pengembangan dan modernisasi STIN.
Terlebih, kata Budi, STIN tengah menuju one of leading intelligence universities in Asia tahun 2035.
Pengembangan smart campus STIN bisa dilihat dari lahan total mencapai 15 hektare. Penerapan fasilitas dengan tingkat teknologi canggih diharapkan mendukung kemajuan STIN.
"Peresmian smart campus Dr (HC) Ir Soekarno juga sebagai salah satu bentuk implementasi kami. Di mana BIN dituntut bekerja lebih keras, smart, cepat, tepat, akurat, dan lebih kuat," kata Budi dalam keterangan tertulis yang dikutip dari Antara Selasa (31/5).
Baca Juga: Puan Lantik Anak Kepala BIN Budi Gunawan Jadi Ketua BMI
Budi menjelaskan, dalam smart campus sendiri terdapat smart class yang dilengkapi dengan smart board dan LED untuk presentasi materi pembelajaran.
Kemudian, terdapat juga smart library yang memungkinkan proses peminjaman literatur tercatat secara digital dan bisa mengakses ratusan ribu e-book secara online termasuk di Perpustakaan Nasional (Perpusnas) dan koleksi pribadi Kepala BIN.
Setidaknya ada delapan laboratorium berteknologi terdepan di antaranya laboratorium nuklir, bio molekuler, virtual chemical, siber, IT dan economic intelligence hingga laboratorium bahasa dan simulator berbagai perangkat termasuk intelligence drone.
Teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI-artificial intelligence) diterapkan untuk efektivitas operasional maupun keamanan.
Misalnya, voice recognition dan face recognition yang memungkinkan pengoperasian berbagai perangkat termasuk lift, serta pendeteksian pergerakan di lingkungan kampus.
Baca Juga: Besok, Jokowi Bakal Pimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni di Ende NTT
Sementara, pada gedung Medical Intelligence "Wangsa Avatara" yang berada di kantor BIN Pejaten menandakan BIN berperan besar pada upaya pemerintah dalam aspek kesehatan. Adanya Medical Intelligence tersebut diyakini dapat mencegah adanya kasus-kasus kesehatan di masa mendatang.
Gedung Medical Intelligence Wangsa Avatara akan diisi oleh tenaga profesional bereputasi internasional serta peralatan, teknologi, dan sarana prasarana yang canggih. Di antaranya, next generation sequencing (NGS) untuk preparasi automatis yang hanya terdapat satu-satunya di Indonesia.
"Setelah dua tahun kita menghadapi krisis pandemi COVID-19 kita dipaksa beradaptasi dengan kehidupan. BIN menginisiasi terbentuknya Medical Intelligence Wangsa Avatara yang diawasi oleh SDM mumpuni dan peralatan yang canggih," jelas Budi.
Fasilitas lain milik Wangsa Avatara yakni Bio Safety Level 3 (BSL 3). Para peneliti mampu melakukan kultur penyakit berbahaya misalnya virus lassa fever, MERS, nipah, rift valley fever, serta demam berdarah. Kategori BSL 3 memungkinkan peneliti menyimpan kultur sel, virus, serta materi genetik penyakit infeksius dengan aman.
Sementara di BSL 2, para peneliti dapat mengisolasi dan mengidentifikasi patogen penyebab penyakit baik itu bakteri, virus, atau jamur, serta meneliti senyawa atau obat untuk mengobati penyakit tersebut. Kedua fasilitas tersebut sudah bersertifikat World Biohaztec sehingga memenuhi standar biosafety dan biosecurity level dunia.
Adapun peresmian tersebut turut dihadiri Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Ketua MPR Bambang Soesatyo, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco, Ketua Komisi 1 Meutia Hafidz, dan Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menkopolhukam) Machfud MD.
Kemudian Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasona Laoli, Menteri Bapenas Suharso Monoarfa, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Panglima TNI Jenderal Andhika Perkasa beserta seluruh kepala Staf TNI.
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV