Soal Reshuffle, PDIP Tegaskan Semua Partai Harus Siap Segala Kondisi
Peristiwa | 29 Mei 2022, 06:10 WIBJAKARTA, KOMPAS. TV – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menanggapi berembusnya isu reshuffle atau perombakan kabinet yang kian kencang beberapa waktu belakangan. Menurut PDIP, setiap partai politik harus siap menghadapi segala situasi termasuk reshuffle kabinet.
“Berpartai itu harus siap menghadapi segala kondisi,” ujar Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto saat dimintai komentarnya mengenai perombakan kabinet, Sabtu (28/5/2022).
Dia menyatakan perombakan kabinet hanya bisa terjadi atas kehendak Presiden Joko Widodo. Karena, reshuffle merupakan hak presiden.
Baca Juga: Tingkat Kepuasan Kinerja Jokowi Turun, Demokrat: Kabinet Harus Kompak
Menurutnya partai politik harus siap, sebab jika perombakan kabinet dilakukan, pasti sudah melalui pertimbangan dan evaluasi.
“PDIP percaya ketika hal tersebut misalnya dilakukan, itu melalui proses evaluasi atas kinerja menteri-menterinya,” ungkapnya.
Kalaupun ada perombakan maka hal itu dilakukan presiden sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas pemerintahannya.
Baca Juga: Survei Kepuasan Terhadap Kinerja Jokowi, LSI : Stagnan, Masalah Minyak Goreng Sangat Berpengaruh
“Agar kinerja mampu menghasilkan legacy yang sangat baik yang dihasilkan untuk pemimpin hasil Pemilu 2024,” urainya.
Sebelumnya hasil survei Indikator Politik Indonesia mengungkap tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo terus menunjukkan penurunan.
Survei yang digelar 5 hingga 10 Mei 2022 menyatakan sebanyak 8,0 persen responden sangat puas, dan 50,1 persen menyatakan cukup puas.
Sementara, 29,1% responden menyatakan kurang puas, dan 6,1 persen menyatakan tidak puas sama sekali.
Total, ada 58,1 persen responden yang puas dengan kinerja presiden, berbanding dengan total 35,2% responden yang menyatakan tidak puas.
Baca Juga: Sinyal Partai Koalisi Duduki Kursi Menteri saat Isu Perombakan Menguat
Hasil survei selama 7 bulan terakhir, merekam tingkat kepuasan terhadap kinerja presiden yang terus menurun.
Tingkat kepuasan pada bulan November 2021 hingga Februari 2022, masih berada di atas 70 persen.
Namun, terus terjun ke 64,6 persen pada Maret 2022 dan terus menukik ke titik terendah 58,1 persen pada bulan Mei 2022.
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra berpandangan, anjloknya tingkat kepuasan terhadap kinerja presiden perlu ditindaklanjuti dengan evaluasi terhadap kinerja kabinetnya.
Sementara Politikus PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira menilai, penurunan tingkat kepuasan terhadap kinerja presiden merupakan hal yang biasa. Pemerintah bisa menjadikan hasil survei sebagai evaluasi kebijakan.
Penulis : Vidi Batlolone Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV