> >

NasDem Tegaskan Ogah Berkoalisi dengan PKB: Kita Tidak Tertarik dengan Kelompok Macam Itu

Politik | 27 Mei 2022, 18:54 WIB
Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali (Sumber: KOMPAS.com/FIRDA ZAIMMATUL MUFARIKHA)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Partai Nasional Demokrat atau NasDem menegaskan tidak ingin bergabung dengan koalisi bentukan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Demikian hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali.

Ia menuturkan partainya tidak akan tertarik bergabung dengan koalisi yang rencananya dibentuk PKB itu.

Baca Juga: Surya Paloh Sebut Tak Ingin Nasdem Terburu-buru Tentukan Koalisi

Menurut Ali, partainya tidak tertarik bergabung apabila koalisi itu terbentuk dengan tujuan kepentingan dan dominasi satu kelompok partai.

Terlebih, kata Ali, salah satu syarat dari PKB untuk berkoalisi adalah memilih ketua umum mereka yakni Muhaimin Iskandar sebagai calon presiden (capres).

"Sekarang dia (PKB) mau (ajak) berkoalisi. Dia mau pimpin koalisi dan kemudian ingin jadi calon presiden. Ya sudah pasti NasDem tidak tertarik," kata Ali dikutip dari Kompas.com, Jumat (27/5/2022).

"Nah ini yang saya katakan tadi bahwa kita tidak tertarik dengan kelompok macam itu."

Baca Juga: Soal Koalisi Indonesia Bersatu, Wasekjen Nasdem: Bagian dari Dinamika Politik yang Belum Final

Ali menambahkan, jika seperti itu, maka PKB dinilai ingin membentuk koalisi untuk dirinya sendiri. Padahal, sebuah koalisi lahir dari berbagai macam aspirasi dan pikiran partai politik yang tergabung.

Salah satu contohnya adalah melahirkan satu sosok yang dikehendaki masyarakat untuk memimpin negara dan dicalonkan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres).

"NasDem, kita ingin mau koalisi mewadahi. Koalisi itu ibarat satu wadah yang kemudian nanti kita duduk bersama-sama mencari orang yang pas, orang yang dikehendaki masyarakat, begitu," ujarnya.

Baca Juga: Nasdem Yogyakarta Bantah Pasang Baliho Anies Baswedan

Menurut Ali, partainya menilai koalisi yang memiliki syarat patokan utama pimpinan partai harus menjadi capres hanyalah mementingkan ego pribadi.

Padahal, menurut dia, semestinya partai politik itu mengeyampingkan hal tersebut. demi kepentingan rakyat.

"Cuma terkadang kita karena merasa berambisi, ego, kemudian mengabaikan hal-hal seperti itu," tutur Ali.

"Jadi kalau kita mau berkoalisi, duduk bersama, kita kesampingkan kepentingan kelompok diri kita."

Baca Juga: Ini Alasan Andika Perkasa Masuk Radar Nasdem sebagai Capres yang Disodorkan ke Surya Paloh

Sebelumnya diberitakan KOMPAS.TV, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengungkapkan partainya memungkinkan untuk membentuk poros koalisi pada Pemilu 2024.

Namun, dalam koalisi tersebut, PKB menginginkan menjadi pemimpin dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang diusung sebagai calon presiden (capres).

"PKB ingin memimpin poroslah, jangan ikut terus," kata Jazilul ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (25/5).

Baca Juga: Panggung Politik Momen Lebaran, Nasdem: Ruang Dialog di Semua Lini Juga Penting

Jazilul mencontohkan, PKB juga berpotensi membentuk koalisi dengan partai politik tengah. Ia mencontohkan, misalnya NasDem bersama PKB membentuk koalisi.

"Sangat mungkin, sangat mungkin karena PKB, partai tengah, artinya masih ada partai tengah lain misalkan NasDem setuju jalan, jadi," tutur Jazilul.

Baca Juga: Nasdem: Nama Capres yang Diberikan ke Surya Paloh Berpotensi Tak Terkalahkan di Pilpres 2024

 

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com


TERBARU