Kenang Buya Syafii Maarif, Din Syamsuddin: Sosok Ulama yang Banyak Lahirkan Pikiran Bernas
Peristiwa | 27 Mei 2022, 16:41 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Meninggalnya Ahmad Syafii Maarif yang akrab disapa Buya Syafii Maarif menyisakan duka yang mendalam bagi Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2015, Din Syamsuddin.
Menurut Din Syamsuddin, meninggalnya Buya Syafii bukan hanya kehilangan bagi keluarga besar Muhammadiyah, tapi juga bangsa Indonesia dan dunia Islam.
“Almarhum adalah seorang sosok ulama, cendekiawan, dan pujangga yang telah banyak melahirkan pikiran bernas dan bermanfaat bagi kehidupan bangsa,” kata Din dalam keterangan resmi yang diterima Kompas TV, Jumat (27/5/2022).
Din mengungkapkan, pemikiran almarhum reflektif, kritis dan menggelitik. Hal tersebut bertolak dari batin yang resah dan gelisah terhadap realitas kehidupan bangsa Indonesia.
Sebagai pengejawantahannya, sambungnya, lahirlah kritik-kritik yang keras bahkan "pedas", yang membuat sebagian kalangan merasa tidak nyaman mendengarnya.
Baca Juga: Sosok Buya Syafii Maarif di Mata Kerabat: Junjung Tinggi Independensi, Kejujuran, & Keadilan Sosial
Din pun mengenang saat dirinya bergaul bersama Buya Syafii. Ia mengatakan, almarhum sejatinya adalah seorang unik, perenung, dan pegaul yang simpatik.
“Pikiran-pikiran kritis-reflektifnya lahir dari obsesi tinggi akan kemajuan umat, kemajuan bangsa. Dia sampaikan dengan ketulusan tanpa pamrih (bahkan terkesan nyaris "lugu politik"), karena baginya keyakinan akan kebenaran harus disampaikan demi kebenaran itu sendiri,” ucap Din.
Bagi Buya, Din Syamsuddin menjelaskan, otokritik perlu berdaya kejut (shock therapy) karena hanya dengan demikian, kaum yang sedang tidur pulas akan terbangunkan.
Sebagian pikiran Buya Syafii, tulis Din, sudah terlembaga dalam wawasan ke-Muhammadiyah-an dan menjelma dalam Gerakan Pencerahan Muhammadiyah.
Penulis : Dian Septina Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV