Cita-cita Syafii Maarif: Indonesia Tetap Ada Minimal Satu Hari Sebelum Kiamat
Peristiwa | 27 Mei 2022, 13:26 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Eksekutif Maarif Institute Abd Rohim Ghazali menyampaikan dukacita atas kepergiaan Syafii Maarif yang kerap disapa Buya Syafii.
Dalam kenangan Abd Rohim Ghazali, Buya Syafii bercita-cita Indonesia tetap ada minimal satu hari sebelum kiamat.
“Sepanjang perjalanannya sebagai "Muazin Bangsa," telah banyak yang dilakukan oleh Buya Syafii dalam mengawal perjalanan bangsa ini. Cita-cita beliau agar negara ini tetap ada, minimal satu hari sebelum kiamat, sebagaimana dikatakannya menunjukkan betapa beliau sangat mencintai bangsanya,” kenang Abd Rohim Ghazali, dalam keterangan yang diterima KOMPAS TV, Jumat (27/5/2022).
Selama hidupnya, lanjut Abd Rohim, Buya Syafii memang dikenal sebagai sebuah pribadi sederhana yang jiwanya selalu gelisah.
Baca Juga: Megawati Terisak, Sangat Sedih Syafii Maarif Tutup Usia: Buya Cendekiawan Rendah Hati dan Saleh
“Sebagai salah satu intelektual Muslim terkemuka, Buya menilai Indonesia merupakan bangsa yang belum sepenuhnya jadi,” ucap Abd Rohim.
“Sehingga bangsa ini sering kali diuji dengan berbagai konflik. Karena itu menurut Buya, bangsa ini perlu dirawat, bahkan kalau perlu juga diruwat,” ujarnya.
Untuk merawat Indonesia yang besar ini, sambung Abd Rohim, Buya mengatakan perlu orang dengan pemikiran besar dan berwawasan jauh ke depan—bukan pikiran pikiran partisan.
“Salah satu hal penting yang sering disampaikan oleh Buya, adalah bahwa ‘Indonesia harus tetap bertahan satu hari sebelum kiamat’,” ujar Abd Rohim
“Ungkapan itu menunjukkan kepeduliannya bahwa di tengah situasi krisis moral dan krisis kewarasan yang membahayakan NKRI. Hanya dengan lilin kewarasan bangsa Indonesia ini akan bisa diselamatkan,” ujarnya.
Baca Juga: Syafii Maarif Tutup Usia, JK: Indonesia Kehilangan Guru yang Banyak Jasa bagi Bangsa dan Negara
Saat ini, jenazah Buya Syafii tengah dishalatkan di masjid Gedhe Kauman untuk selanjutnya dimakamkan di pemakaman Husnul Khatimah Donomulyo, Nanggulan, Kulon Progo.
“Semoga beliau husnul khatimah, diterima amal ibadahnya, diampuni kesalahannya, dilapangkan di kuburnya, dan ditempatkan di jannatun na'im, Aamiin,” ucapnya.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV