Harga Minyak Goreng Masih Mahal, Puan: Rakyat Menjerit
Politik | 23 Mei 2022, 19:14 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Ketua DPR RI Puan Maharani menyebut, harga minyak goreng di sejumlah wilayah Indonesia masih melambung tinggi. Hal ini membuat masyarakat mengeluhkan kinerja pemerintah yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat.
"Harga minyak goreng yang masih melambung tinggi di pasaran membuat rakyat menjerit, tidak hanya untuk kebutuhan sehari-hari, banyak pedagang yang mengeluhkan mahal nya harga minyak goreng yang berdampak kepada pemasukan rumah tangga," tulis Puan dalam akun Instagram @ketua_dprri yang dikutip Senin (23/5/2022).
Politikus PDIP itu meminta pemerintah memberi perhatian lebih saat harga minyak goreng nantinya berangsur mulai menurun.
Baca Juga: Distribusi Tak Lancar, Pedagang di Mataram Tak Mau Jual Minyak Goreng Curah Sesuai HET
"Jangan sampai kembali terjadi aksi pemborongan minyak seperti beberapa waktu lalu. Antisipasi kelangkaan minyak goreng ketika harga turun juga perlu dilakukan sejak dini," ujarnya.
Untuk itu, Puan mendorong agar pemerintah melakukan sosialisasi dan operasi pasar secara terus-menerus untuk mencegah aksi pemborongan atau penyelundupan minyak goreng seperti yang pernah terjadi sebelumnya hingga memicu kelangkaan di pasaran.
"Kelangkaan minyak goreng bisa berimbas pada tidak stabilnya harga. Tentu ini sangat merugikan masyarakat, khususnya rakyat kecil," katanya.
Selain itu, ia mendesak pemerintah melakukan evaluasi berkala atas kebijakan pencabutan larangan ekspor sawit dan minyak goreng.
"Pembukaan keran ekspor CPO dan turunannya harus diuji keberhasilannya," katanya.
Baca Juga: Perum Bulog Tunggu Regulasi Soal Tugas Penyaluran Minyak Goreng Curah Bersubsidi
Sementara itu, Perum Bulog masih menunggu regulasi dan mekanisme terkait penugasan penyaluran minyak goreng curah.
Di luar penugasan itu, Bulog mengeklaim telah menyalurkan sebanyak 2,7 juta liter minyak goreng curah dengan harga murah di seluruh wilayah Indonesia.
Artinya, penyaluran tersebut tidak termasuk program minyak goreng curah bersubsidi yang diselenggarakan pemerintah.
“Terkait penugasan minyak goreng curah dari pemerintah kami masih menunggu regulasi dan mekanisme yang akan digunakan, tapi saat ini Bulog sudah mendistribusikan minyak goreng ke seluruh wilayah dengan skema B2B,” terang Sekretaris Perum Bulog Awaludin Iqba, seperti dikutip dari Kontan.co.id, Senin (23/5/2022).
Baca Juga: Distribusi Tak Lancar, Pedagang di Mataram Tak Mau Jual Minyak Goreng Curah Sesuai HET
Terkait harga minyak goreng curah, Dinas Perdagangan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengaku mengalami kesulitan untuk mengendalikan harga komoditas tersebut.
Hingga kini, pedagang eceran masih menjual minyak goreng dengan harga Rp18.000 per kilogram. Padahal, harga eceran tertinggi (HET) ditetapkan sebesar Rp15.500 per kilogram.
"Sampai saat ini pengecer masih menjual minyak goreng curah Rp18.000 per kilogram. Para pedagang ini tidak mau untung sedikit, apalagi jatah mereka dibatasi," terang Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Uun Pujianto di Mataram, Senin (23/5/2022), dikutip dari Antara.
Menurut Uun, para pedagang tidak mau menjual sesuai HET dengan alasan distribusi minyak goreng curah tidak lancar dan kuota yang didapatkan berkurang dari biasanya.
"Untuk masalah distribusi ini kami belum tahu pasti penyebabnya dan pendistribusian dilakukan oleh satu perusahaan saja," katanya.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV