PKS: Presiden Jokowi Jangan Gegabah Ubah Status Pandemi ke Endemi
Peristiwa | 20 Mei 2022, 13:36 WIBSelain itu, ia juga mengingatkan pemerintah agar wacana endemi harus diikuti dengan rencana tindak lanjut yang jelas, termasuk dampaknya terhadap pembebanan keuangan negara.
"Perlu diperhitungkan dampaknya terhadap beban negara di masa depan. Penyakit-penyakit seperti malaria, TBC bahkan HIV yang sudah dianggap endemi, ternyata tetap membebani negara, baik dari sisi ekonomi mapun sosial."
"Nah, bagaimana dengan Covid-19? Apakah nanti biaya pengobatan Covid-19 ini akan ditanggung negara atau masyarakat harus membayar sendiri?" ujarnya.
Tak hanya itu, Netty mendesak pemerintah agar menjelaskan dampak penetapan status endemi terhadap program insentif nakes dan program lanjutan vaksinasi.
"Wacana endemi tanpa penjelasan dampak ikutannya hanya akan menimbulkan euforia masyarakat. Sementara publik perlu tahu bagaimana kelanjutan proses vaksinasi, kelanjutan insentif nakes, dan lainnya," kata Netty.
Oleh karena itu, pemerintah harus melakukan edukasi ke masyarakat. Jangan sampai pernyataan soal endemi ini justru menjebak masyarakat hingga menganggap virus corona tidak bahaya.
Baca Juga: Menkes: Keputusan Pelonggaran Masker dan Tes PCR Jadi Langkah Awal Transisi Pandemi ke Endemi
"Masyarakat harus selalu diingatkan untuk menerapkan protokol kesehatan serta menjalani hidup bersih. Bukankah perilaku hidup sehat dan bersih akan membuat masyarakat lebih imun terhadap berbagai penyakit," katanya.
"Justru saat ini harus menjadi momentum bagi pemerintah untuk memperbaiki sistem kesehatan kita secara menyeluruh untuk memastikan apakah kita dapat terbebas dari Covid-19 atau justru kembali mengalami kenaikan kasus," kata dia.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV