Pertemuan DEWG G20 Hasilkan Dokumen Bali Package, Ini 5 Isu yang Dibahas soal Konektivitas Digital
Peristiwa | 19 Mei 2022, 20:58 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pertemuan kedua Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia menghasilkan dokumen Bali Package.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan, dokumen itu merupakan hasil diskusi lanjutan dari pertemuan DEWG Pertama pada Maret 2022 lalu.
Baca Juga: Siti Nadia Tarmizi Jadi Jubir di Presidensi G20, Mohammad Syahril Jadi Penggantinya
“Kami telah berkonsultasi dengan negara anggota G20, seluruh masukan telah kami catat, rangkum, dan olah menjadi rancangan deklarasi, atau yang telah diperkenalkan sebagai Bali Package,” kata Jhony dalam konferensi persnya yang dikutip pada Kamis (19/05/2022).
Johnny menuturkan, melalui kedua pertemuan tersebut, telah dilakukan diskusi dan pertukaran informasi antarnegara G20 dalam tiga isu prioritas DEWG guna mewujudkan percepatan transformasi digital secara global.
“Ketiga isu tersebut antara lain yaitu, konektivitas dan pemulihan pasca-Covid-19, keterampilan digital dan literasi digital, dan Data Free Flow with Trust (DFFT) dan Cross-Border Data Flow (CBDF)” ujar Menkominfo.
Menurut Johnny, dokumen Bali Package akan mencerminkan komitmen G20, dalam mencapai pemulihan yang tangguh melalui kerja sama, untuk transformasi digital yang inklusif, berdaya, dan berkelanjutan.
Baca Juga: Agenda G20 di Yogyakarta Tingkatkan Transaksi QRIS Jadi Rp71,5 Miliar
“Untuk memulai penyusunan dokumen Bali Package, pembahasan pada Pertemuan DEWG kedua kali ini, akan difokuskan pada isu prioritas pertama, yakni konektivitas dan pemulihan pascapandemi Covid-19,” ujarnya.
Menkominfo menjelaskan ada lima subtopik pembahasan dalam isu konektivitas dan pemulihan pascapandemi Covid-19.
Itu antara lain People-centered Digital Connectivity, Digital Security as Key Enabler to Support Business Continuity, G20 Digital Innovation Network, Digital Transformation Expo, dan ITU’s Smart Village and Smart Island Initiative.
Pertama, mengenai people-centered digital connectivity atau konektivitas digital yang berpusat pada masyarakat.
Ia menjelaskan bahwa konektivitas digital menjadi perhatian penting delegasi.
Baca Juga: Jokowi Undang Langsung Joe Biden ke KTT G20 di Bali, Respon DPR: Awal Tuntaskan Perang Rusia-Ukraina
Sebab, kata Johnny, dalam pertemuan DEWG kedua, pembahasan mengenai pemulihan ekonomi pasca-Covid-19 sangat didukung melalui pemanfaatan konektivitas digital.
Pemanfaatan konektivitas tersebut utamanya untuk memecahkan berbagai persoalan masyarakat, serta memberdayakan masyarakat itu sendiri.
“Pandemi telah menunjukkan seberapa bergantungnya kita terhadap ekosistem digital di berbagai sektor publik, seperti pendidikan, kesehatan, dan pembangunan ekonomi,” ucap Johnny.
Oleh karena itu, Delegasi DEWG G20 membahas pemahaman bersama mengenai pengembangan konektivitas digital yang berpusat pada masyarakat sebagai fokus utama.
Untuk subtopik kedua, digital security as key enabler to support business continuity atau keamanan digital sebagai pengaktif utama untuk mendukung kelangsungan bisnis.
Baca Juga: Presiden Putin Belum Putuskan Akan Terbang Ke Bali Atau Hadir Melalui Daring di G20 Indonesia
Pada subtopik tersebut, Johnny mengatakan, intensifikasi konektivitas digital secara tidak langsung juga memunculkan tantangan lain.
Tantangan itu berupa kemunculan berbagai risiko keamanan digital yang mengancam keselamatan daring pengguna internet, khususnya bagi para pelaku ekonomi yang semakin terdigitalisasi.
Pada subtopik ketiga, yaitu G20 Digital Innovation Network berperan sebagai wadah dan pemberi dukungan untuk kerja sama dari para pelaku inovasi digital di seluruh dunia, seperti startup, venture capital, korporasi, dan para pemerintah.
Untuk subtopik keempat Digital Transformation Expo, Johnny menjelaskan bahwa delegasi DEWG menyambut perhelatan ini.
Baca Juga: Putin akan Hadir di KTT G20, Jokowi Ingin Satukan G20 karena Perdamaian dan Stabilitas adalah Kunci
Pameran transformasi digital itu, kata dia, akan menampilkan capaian-capaian negara anggota G20 berkaitan dengan perihal kebijakan, strategi, dan inovasi transformasi digital.
“Presidensi G20 Indonesia berharap konsep perhelatan tersebut dapat disambut secara positif dan antusias oleh presidensi-presidensi selanjutnya,” ucapnya.
Subtopik kelima, yakni berkaitan dengan ITU’s Smart Village and Smart Island Initiative.
“Tidak kalah pentingnya, pertemuan DEWG kedua mendukung gagasan dari ITU perihal desa pintar dan pulau pintar, atau smart village and smart island initiative,” ujarnya.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV