Ini 15 Wilayah Jakarta yang Rawan Kekeringan Musim Kemarau
Peristiwa | 17 Mei 2022, 12:03 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Memasuki musim kemarau, warga Jakarta diminta mewaspadai kekeringan yang berdampak pada kelangkaan air bersih.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, untuk tahun ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) belum merilis peringatan dini kekeringan meteorologis untuk wilayah yang spesifik.
"Untuk tahun ini, BMKG belum mengeluarkan peringatan dini kekeringan meteorologis untuk wilayah yang lebih spesifik di Jakarta," kata Isnawa kepada awak media, Selasa (17/5/22).
Baca Juga: Masuki Musim Kemarau, BPBD DKI Peringatkan Warga Waspadai Kekeringan
Namun, berdasarkan peringatan dini yang dirilis BMKG pada 2019 lalu, ada 15 wilayah di Jakarta yang masuk ke dalam daerah rawan kekeringan.
Isnawa mengatakan, 15 wilayah tersebut yakni:
- Jakarta Pusat (Menteng, Gambir, Kemayoran, Tanah Abang),
- Jakarta Utara (Cilincing, Tanjung Priok, Koja, Kelapa Gading, Penjaringan),
- Jakarta Selatan (Tebet, Pasar Minggu, Setiabudi), dan
- Jakarta Timur (Makasar, Pulogadung, Cipayung).
"Selain itu, daerah-daerah yang belum terlayani oleh jaringan perpipaan air bersih juga perlu diwaspadai seperti di Kecamatan Jagakarsa, Pasar Minggu dan sebagian wilayah Kecamatan Pancoran dan Cilandak," ucap Isnawa.
Isnawa meminta masyarakat untuk mulai melakukan penghematan air jelang memasuki musim kemarau.
Beberapa imbauan yang dapat dilakukan yakni matikan keran jika tidak diguanakan, masyarakat juga diminta memastikan tidak adanya kebocoran pada peralatan pipa, keran dan penampungan air.
"Bijak dalam penggunaan air untuk kebutuhan rumah tangga (dan) menampung air hujan," kata dia.
Baca Juga: Jelang Kemarau, BPBD DKI Minta Warga Jakarta Hemat Air Bersih
Sebelumnya, BMKG menyebut rata-rata wilayah Jakarta sudah memasuki musim kemarau pada April lalu kecuali Jakarta Timur dan Jakarta Selatan yang akan memasuki awal musim kemarau pada Juni mendatang.
"Dampak dari musim kemarau dapat menyebabkan kekeringan yang mengakibatkan kelangkaan air bersih dan juga meningkatnya polusi udara," kata Isnawa.
Isnawa berjanji, BPBD akan terus memantau perkembangan kondisi meteorologis dalam memasuki musim kemarau ini.
"Tim khusus dapat sewaktu-waktu diaktifkan apabila terjadi kekeringan yang berdampak langsung ke masyarakat," kata dia.
Penulis : Hasya Nindita Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV