Tingkat Kepuasan Kinerja Jokowi Turun, Demokrat: Kabinet Harus Kompak
Politik | 17 Mei 2022, 09:20 WIB
JAKARTA, KOMPAS TV - Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengingatkan kepada seluruh menteri yang duduk di Kabinet Indonesia Maju untuk fokus bekerja membantu Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal ini menanggapi hasil Survei Lembagai Indikator Politik yang menunjukkan tingkat kepuasan kinerja Pemerintahan Jokowi turun ke angka 58 persen.
"Kabinet mesti kompak, tidak membahas isu-isu lain yang tidak memberikan solusi atas permasalahan rakyat. Jangan sibuk memikirkan kepentingan untuk mengamankan, apalagi melanggengkan kekuasaan saja," kata Herzaky kepada wartawan, Selasa (17/5/2022).
Baca Juga: Survei Indikator Politik: 72 Persen Masyarakat Bilang Harga Minyak Goreng Masih Mahal
Menurut dia, turunnya tingkat kepuasan kinerja itu harus menjadi cambukan bagi Presiden Jokowi dan pembantunya.
"Alarm bahaya buat pemerintah. Perlu evaluasi menyeluruh," ujarnya.
Ia menduga ini bisa terjadi lantaran pemerintah gagal mengendallikan kenaikan harga sembako dalam beberapa bulan terakhir.
"Tidak ada kebijakan yang efektif. Terakhir, pelarangan ekspor minyak sawit, malah menimbulkan masalah baru dan membuat banyak rakyat kecil kehilangan pendapatan," ujarnya.
Ia mengimbau, sebaiknya pemerintah bisa lebih fokus pada pemulihan ekonomi, penurunan harga sembako, harga gas, harga listrik, dan berbagai harga-harga lainnya yang terus melonjak selama tahun 2022 ini.
"Perlu komitmen lebih serius untuk atasi pengangguran dan kemiskinan, sebagai dampak pandemi selama dua tahun ini. Rakyat sudah lama menderita," katanya.
Sebelumnya, Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mencatat tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Mei 2022 berada di angka 58,1 persen.
Angka tersebut menurun dibandingkan angka pada survei terakhir yang diadakan pada 20-25 April 2022, yang tercatat sebesar 64,1 persen.
Baca Juga: Survei Indikator Politik: Pasangan Prabowo-Ganjar Raih 51 Persen Suara, Kalahkan Anies-Erick
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan, faktor utama menurunnya tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi adalah penciptaan lapangan pekerjaan, dan harga-harga kebutuhan pokok yang meningkat.
"Sebelumnya itu yang paling tinggi (faktor ketidakpuasan) seperti zaman Covid sedang merajalela itu. Setelah Covid mulai bisa terkendali, isunya yang dianggap penting dan jadi sumber ketidakpuasan adalah penciptaan lapangan pekerjaan, sekarang adalah harga pokok meningkat," kata Burhanuddin dalam konferensi pers secara virtual, Minggu (15/5/2022).
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV