Anggap Pemilu Masih Jauh, Demokrat Belum Ingin Bentuk Koalisi
Politik | 15 Mei 2022, 00:00 WIBJAKARTA, KOMPAS. TV – Partai Demokrat belum tertarik membangun koalisi seperti yang dilakukan Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang telah sepakat membentuk Koalisi Indonesia Bersatu.
Menurut Partai Demokrat pemilu masih sekitar 1,5 tahun lagi sehingga belum saatnya untuk membentuk koalisi.
“Kami belum mau mengunci (berkoalisi) dulu karena bagi kami 1,5 tahun masih lama,” ujar Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, kepada KOMPAS.TV, Sabtu (14/5/2022).
Baca Juga: Berkoalisi dengan Golkar dan PPP, PAN Tak Ingin Ada Pertarungan Ideologi dan Politik Identitas
Meski demikian Herzaky menyatakan komunikasi politik terus dilakukan Partai Demokrat dengan berbagai parpol.
Hanya saja memang Partai berlambang bintang mercy ini belum menetapkan koalisi secara terburu-buru karena masih ingin menjajaki berbagai opsi dan berkomunikasi dengan semua pohak.
Apalagi belajar dari pengalaman sebelumnya, koalisi untuk pemilu presiden biasanya dibangun di saat terakhir menjelang pendaftaran.
Baca Juga: Tak Punya Tokoh Populer, Koalisi Golkar-PAN-PPP Diprediksi akan Gelar Konvensi Capres
‘Kami juga ingat 2019, penentuan capres-cawapres mepet-mepet pendaftaran. Last minute politic (Politik menit akhir). Ini memang seninya politik di Indonesia,” tukas Herzaky.
Dia mengatakan Partai Demokrat masih ingin mempelajari bagaimana “mood” publik. Termasuk, mempelajari ke arah mana perubahan yang diinginkan publik.
“Karena bagaimanapun, koalisi ingin menang pilpres jadi perhatian kita bersama,” ungkapnya.
Baca Juga: Sepakat Bentuk Koalisi Indonesia Bersatu, Golkar-PAN-PPP Siap Hadapi Pilpres 2024
Herzaky menuturkan, Partai Demokrat menghormati upaya Partai Golkar, PAN , PPP untuk membangun koalisi. Hal itu juga menyiratkan bahwa semua partai politik kini sudah sepakat untuk tidak menunda Pemilu 2024.
“Ini langkah penting untuk cegah permufakatan jahat,” paparnya.
Penulis : Vidi Batlolone Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV