> >

Tak Punya Tokoh Populer, Koalisi Golkar-PAN-PPP Diprediksi akan Gelar Konvensi Capres

Politik | 14 Mei 2022, 15:54 WIB
(Dari kiri ke kanan) Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan berpegangan tangan sebagai tanda dimulainya kerja sama partai menyongsong Pemilu 2024, Kamis (12/5/2022). (Sumber: KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D)

JAKARTA, KOMPAS. TV - Menggelar konvensi calon presiden (capres) merupakan pilihan terbaik bagi Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN) jika ketiga parpol tersebut mantap untuk berkoalisi.

Pasalnya, tidak ada tokoh dari ketiga parpol itu yang memiliki popularitas dan elektabilitas mumpuni untuk diusung menjadi capres.

Demikian pendapat Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) Nyarwi Ahmad soal prospek koalisi Golkar-PAN-PPP yang juga menamakan diri Koalisi Indonesia Bersatu.

“Kemungkinan yang terjadi adalah jalan tengah di mana ketiga partai ini akan melakukan konvensi untuk mendapatkan capres yang paling potensial memenangkan Pilpres 2024. Namun, untuk posisi cawapres (calon wakil presiden) kemungkinan salah satu dari ketiga ketua umum parpol ini,” tutur Nyarwi melalui pesan WhatsApp kepada KOMPAS TV, Sabtu (14/5/2022).

Baca Juga: Sepakat Bentuk Koalisi Indonesia Bersatu, Golkar-PAN-PPP Siap Hadapi Pilpres 2024

Dia menjelaskan, tidak ada tokoh-tokoh populer dan memiliki elektabilitas mumpuni dalam Koalisi Indonesia Bersatu.

Karena itu, Nyarwi tidak yakin koalisi ini akan tetap mengajukan capres dan cawapres dari kalangan internal.

Sebaliknya jika konvensi digelar, para tokoh yang selama ini memiliki potensi karena populer dan memiliki elektabilitas bagus berdasarkan survei yang kredibel, berpeluang besar untuk maju.

Baca Juga: Melihat Koalisi Partai Golkar, PAN dan PPP untuk Pilpres 2024, PKS: Belum Resmi

Namun Nyarwi yakin koalisi ini akan mengambil tokoh internal sebagai cawapres. Dia memprediksi tokoh internal tersebut adalah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

“Dari ketiganya (ketua umum parpol anggota koalisi), peluang Airlangga Hartarto untuk dicalonkan sebagai cawapres tampaknya paling besar,” ungkapnya.

Nyarwi juga berpendapat koalisi Golkar-PAN-PPP dapat menjadi kekuatan yang cukup solid untuk menantang kekuatan politik lainnya karena memiliki sejumlah kelebihan di antaranya adalah karakter mesin politik yang berbeda, dan juga mempunyai segmen pemilih berbeda.

“Dua kondisi semacam itu bisa menjadi modal penting untuk memenangkan Pilpres 2024. Dua kondisi ini juga menjadikan mereka saling melengkapi satu sama lain,” tuturnya.

Baca Juga: Jika Golkar, PAN, PPP Berkoalisi hingga 2024, Pengamat Sebut Airlangga Bakal Jadi Capresnya

Dia juga melihat pertemuan para pemimpin Golkar, PAN, PPP pada Kamis (12/5/2022) lalu menunjukkan peran partai bakal jauh lebih kuat dalam mewarnai proses pencalonan hingga pemenangan dalam Pilpres 2024 dibandingkan tokoh dan komunitas relawan yang mendukung tokoh-tokoh populer.

Ini, kata Nyarwi, agak berbeda dengan apa yang terjadi menjelang Pilpres 2019 lalu.

Menurutnya, saat itu para pimpinan partai tampak 'kurang berdaya' di tengah menguatnya tekanan para relawan yang menjadi pendukung para capres yang berpeluang besar untuk menang dalam Pilpres 2019.

Selain itu, dengan bersatunya tiga parpol itu, bursa pertarungan Pilpres 2024 berkemungkinan besar akan diramaikan dengan tiga atau empat episentrum koalisi partai.

Selain Koalisi Indonesia Bersatu di mana Golkar memainkan peran penting, tiga partai lain yang bisa menjadi episentrum koalisi lain ialah masing-masing Nasdem, PDIP dan Gerindra.

“Jika melihat kondisi saat ini, Nasdem tampaknya akan membangun episentrum koalisi sendiri. Demikian juga PDIP dan Gerindra,” urainya.

Seperti diberitakan sebelumnya, ketua umum Golkar, PPP, dan PAN menggelar pertemuan di Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (12/5/2022) malam lalu.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto tak membantah pertemuan dirinya dengan Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Ketum PPP Suharso Monoarfa sebagai langkah awal membangun kerja sama dan koalisi untuk Pemilu 2024.

"Tentunya kita akan bekerja sama ke depan untuk mengawal agenda-agenda politik ke depan, termasuk dalam pemilu nanti di 2024," ujar Airlangga usai pertemuan, Kamis malam, dikutip dari Kompas.com.

Penulis : Vidi Batlolone Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU