Di KTT Global Covid-19, Jokowi: Kita Harus Punya Pukulan Terakhir Terhadap Covid-19
Berita utama | 13 Mei 2022, 07:20 WIBKedua, sambung Jokowi, akses pembiayaan yang memadai, yakni perlunya mekanisme pembiayaan kesehatan baru yang melibatkan negara donor dan bank pembiayaan multilateral. Sebab, tidak semua negara memiliki sumber daya untuk memperbaiki infrastruktur kesehatannya.
"Dukungan pembiayaan kesehatan harus dilihat sebagai sebuah investasi dan tanggung jawab bersama mencegah pandemi," lanjutnya.
Kemudian ketiga, pemberdayaan, yaitu kapasitas kolektif harus diupayakan dan kerja sama antarnegara menjadi kuncinya. Termasuk kerja sama riset, kerja sama transfer teknologi, dan akses ke bahan mentah harus diperkuat.
"Tidak boleh ada monopoli rantai pasok industri kesehatan. Diversifikasi pusat produksi obat, vaksin, alat diagnostik dan terapeutik harus dilakukan. Dengan kapasitasnya, Indonesia siap menjadi hub produksi dan distribusi vaksin di kawasan," tegasnya.
Baca Juga: Jokowi Disebut Tak Disambut di AS, Kemlu: Ambil Kesimpulan tanpa Paham Situasi Sebenarnya
Presiden Jokowi menambahkan, Indonesia sebagai presidensi G20 siap memberikan perhatian besar terhadap kerja sama kesehatan secara inklusif. Untuk itu, Presiden Jokowi berharap semua negara dapat terlibat dan berperan termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan multilateralisme.
"Tidak boleh ada yang tertinggal dalam upaya kita membangun arsitektur kesehatan dan kesiapsiagaan dunia yang lebih kuat. Recover together, recover stronger," tutupnya.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV