> >

Kemenkes Ungkap Korban Meninggal Dunia Akibat Hepatitis Akut Bertambah Jadi 5 Orang

Kesehatan | 10 Mei 2022, 21:53 WIB
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menjelaskan varian baru Omicron yang menyebar di Afrika Selatan, Sabtu (27/11/2021). (Sumber: KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Kesehatan atau Kemenkes menyatakan pasien meninggal dunia akibat hepatitis akut dilaporkan bertambah dua orang.

Dengan demikian, maka jumlah pasien meninggal akibat penyakit tersebut bertambah dari sebelumnya tiga orang menjadi lima orang.

Baca Juga: Kemenkes: Orang Dewasa Bisa Tertular Virus Hepatitis Akut Berat

Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, 5 pasien yang meninggal dunia itu dilaporkan di DKI Jakarta, Jawa Timur dan Sumatera Barat.

"5 orang meninggal dunia di DKI Jakarta, Jawa Timur dan Sumatera Barat," kata Nadia dikutip dari Kompas.com pada Selasa (10/5/2022).

Selain itu, kata dia, sebanyak 15 kasus hepatitis akut terdeteksi di 5 provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Barat dan Bangka Belitung.

Menurut Nadia, hingga saat ini beberapa pasien yang mayoritas berusia 1 sampai 6 tahun tersebut masih dalam perawatan medis.

Baca Juga: Kemenkes: Kematian akibat Hepatitis Akut Berat Sebanyak 1 dari 230 Kasus, Kesembuhan 90 Persen

"11 orang DKI Jakarta, Sumatera Barat 1, Jawa Timur 1, Bangka Belitung 1 dan Jawa Barat 1," ujar Nadia.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan terdapat 15 kasus hepatitis akut di Indonesia hingga Senin (9/5/2022).

Budi mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada semua rumah sakit dan dinas kesehatan untuk melakukan pengawasan surveilans terkait kasus tersebut per 27 April 2022.

Hal itu dilakukan empat hari sesudah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan adanya wabah hepatitis akut tersebut di Eropa pada 23 April 2022.

Baca Juga: Kemenkes Laporkan Ada 15 Kasus Anak Indonesia Diduga Terinfeksi Hepatitis Akut

"Sampai hari ini kondisi di Indonesia ada 15 kasus," ujar Budi dalam konferensi pers evaluasi PPKM yang dilakukan secara virtual.

Jumlah tersebut meningkat dibandingkan sehari yang lalu, di mana Kemenkes menyebut terdapat empat kasus dugaan penularan hepatitis akut di Indonesia.

Ia pun mengungkapkan, hingga hari ini, jumlah kasus hepatitis akut terbanyak terjadi di Inggris, yakni sebanyak 115 kasus.

Selain itu, kasus tersebut juga terjadi di Italia, Spanyol, dan Amerika Serikat.

Budi mengatakan, pihaknya telah berdiskusi dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat dan Inggris usai Idulfitri.

Namun, belum ada jawaban pasti terkait kasus hepatitis akut misterius ini.

Baca Juga: Tunjukan Gejala Hepatitis Akut, Tiga Anak di Jeneponto Dirawat

"Dan kami sudah mendapatkan informasi, kesimpulannya belum bisa dipastikan virus apa yang 100 persen menyebabkan adanya penyakit hepatitis akut ini," ujar Budi.

Ia pun meminta masyarakat untuk melakukan tindakan pencegahan dengan rajin mencuci tangan dan memastikan kesehatan asupan makanan setiap anak-anak.

Pasalnya, virus yang menyebabkan penyakit hepatitis akut, menular lewat asupan makanan, terutama anak-anak di bawah 16 tahun.

"Jadi kita pastikan apa yang masuk ke anak-anak kita untuk bersih, karena ini menyerang di bawah 16 tahun dan lebih banyak lagi di bawah lima tahun," kata Budi.

Baca Juga: Antisipasi Penularan Hepatitis Misterius Rk Cek Kesiapan RSHS

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU