Wanita di Bali Ngaku Diculik dan Nyaris Diperkosa, Ternyata Hanya Rekayasa, Begini Faktanya
Kriminal | 5 Mei 2022, 11:59 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Warga Bali sempat dihebohkan dengan peristiwa seorang wanita berinisial DAT (19) yang mengaku menjadi korban penculikan dan percobaan pemerkosaan oleh tiga pria.
Namun, belakangan diketahui bahwa kasus tersebut hanya rekayasa DAT.
Mengutip dari Kompas.com, sebelumnya viral di media sosial video yang memperlihatkan penemuan DAT di lahan kosong dengan posisi tangan terikat dan mulut tersumpal.
Pada video tersebut dijelaskan bahwa DAT diculik pada 30 April 2022 dan ditemukan di sekitar Beji Pura Puseh Nyitdah, Tabanan, pada Senin, 2 Mei 2022.
Dalam pengakuannya, perempuan asal Kelurahan Pandak Gede, Kecamatan Kediri, Tabanan ini awalnya sedang memetik buah pepaya yang hendak dimasak menjadi sayur di sebuah wilayah di Kecamatan Kediri, Sabtu (30/4).
Namun, terduga pelaku berinisial GA bersama dua temannya tiba-tiba membekap korban dan membawanya ke dalam mobil dan mulutnya dibekap dengan kain putih, sedangkan kaki dan tangannya diikat.
Dia kemudian mengarang cerita bahwa dibawa dia ke Taman Ayun Mengwi, Badung, dan hendak diperkosa oleh tiga pelaku. Namun DAT mengaku terus melawan.
Karena gagal dan merasa capek memaksa korban, pelaku akhirnya menurunkan korban di area Beji Puseh, Desa Nyitdah dalam kondisi masih terikat tangannya dan mulut tersumpal kain. Pelaku selanjutnya kabur.
Baca Juga: Kronologi Siswi SMP Nekat Lompat dari Angkot yang Melaju Kencang karena Takut Diculik
DAT kemudian ditemukan seorang warga pada Senin (2/5). warga tersebut kemudian menghubungi keluarga DAT dan melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Mengetahui kejadian ini, Polisi kemudian melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. Polisi juga sempat mengamankan GA untuk dimintai keterangan.
Namun setelah diusut, ditemukan fakta bahwa peristiwa penculikan dan percobaan pemerkosaan itu hanyalah sebuah rekayasa yang dibuat DAT.
Alasan Rekayasa Penculikan: Takut Dimarahi Suami
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/Kompas.com