Menjaga Prinsip Makan agar Berat Badan Bertahan Seusai Lebaran
Kesehatan | 1 Mei 2022, 13:42 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Prinsip 3J merupakan salah satu cara ampuh untuk mencegah naiknya berat badan dan masalah pencernaan selama momen Lebaran yang sarat hidangan-hidangan penggugah selera.
Kiat menjaga kesehatan tubuh saat Lebaran itu sama halnya dengan yang disampaikan oleh Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) cabang DKI Jakarta dr. Ida Gunawan.
Ida menyebutkan, maksud dari prinsip 3J tersebut yakni anjuran makan dengan memperhatikan jumlah, jadwal, dan jenis makanannya.
Gampangnya, ketika merayakan Lebaran, Ida menyarankan orang-orang untuk tetap mengonsumsi makanan sesuai kebutuhan hariannya.
Baca Juga: Tak Ingin Kue Basah Cepat Basi saat Lebaran? Ini Tips Menyimpannya
"Contoh, kalau pagi sarapannya semangkuk bubur, saat Lebaran tetap sarapan satu mangkuk misalnya ketupat (ditambah lauk pauk)," kata Ida, mengutip Antara, Minggu (1/5/2022).
Lalu, dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah tersebut juga mengingatkan soal jadwal makan yang harus selalu terjaga meski tengah dalam suasana Lebaran.
Yakni aturan tiga jam sekali, jadwal makan utama sebanyak tiga kali yang juga diselingi oleh camilan dengan jumlah sama.
"Tiga jam lagi (setelah sarapan) kita bisa makan siang, tidak usah ketupat, coba saja menu lainnya dan begitu seterusnya. Dengan demikian, pola gizi seimbang tetap seimbang dan berat badan bisa terjaga, tidak naik," jelas Ida.
Baca Juga: 5 Cara Minum Air Putih untuk Turunkan Berat Badan, Mudah dan Enggak Berat di Ongkos
Kemudian, jurus terakhir untuk menjaga kesehatan dan berat badan adalah membatasi jenis makanan yang masuk ke dalam perut.
Ida mengimbau setiap orang agar tidak memaksa diri menyantap semua hidangan yang tersedia saat Lebaran, karena itu dapat memunculkan masalah pencernaan.
"Jenis makanan yang (tidak baik) dikonsumsi berlebihan contohnya gorengan, menu dengan lemak tinggi, makanan manis," sebut Ida.
Sementara itu, untuk hidangan bersantan seperti rendang maupun opor, Ida pun tak menyarankannya untuk dikonsumsi terlalu banyak.
"Jangan menambahkan (kuah) santan ke dalam menu makanan kita, cukup sayurannya saja yang diambil. (Karena) itu pasti sudah menempel dengan kuah-kuah santannya," tandas Ida.
Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Purwanto
Sumber : Antara