> >

Polri Pastikan Mudik Lebaran 2022 Tak Ada Penyekatan dan Pemeriksaan Tes Covid-19

Update | 21 April 2022, 20:10 WIB
Kabiro Penmas Mabes Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan.  (Sumber: KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pada Operasi Ketupat 2022, Polri akan fokus pada tugas pelaksanaan pengamanan dan pelayanan bagi masyarakat yang melakukan mudik.

Hal itu diungkapkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan.

Ia memastikan bahwa tidak akan ada penyekatan terhadap masyarakat yang akan melakukan mudik Lebaran tahun ini.

"Saya pastikan lagi bahwa dalam tahun ini di dalam operasi tahun ini tidak ada check point. Check point yang digunakan untuk cek seperti tahun-tahun lalu, tidak ada putar balik. Benar-benar kita memberikan pelayanan bagi masyarakat (agar) lancar dalam melaksanakan mudik," kata Ramadhan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (21/4/2022).

Selain itu, ia menyampaikan, Polri juga tidak akan melakukan pemeriksaan tes Covid-19 atau swab test pada masyarakat. Melainkan, Polri akan memberikan pelayanan vaksin bagi masyarakat pemudik di pos-pos terpadu pengamanan arus mudik.

"Jadi kalau belum melaksanakan vaksin, dikasih kesempatan untuk vaksin. Jadi tidak ada dicek periksa swab segala macam itu, tidak ada. Kami pastikan bahwa kita melaksanakan pengamanan dan pelayanan agar warga bisa melaksanakan mudik dengan lancar," terang dia.

Baca juga: Operasi Ketupat 2022 Mulai Digelar 28 April, Masjid hingga Terminal Jadi Objek Pengamanan

Diketahui, Polri menerapkan kebijakan arus mudik Lebaran bebas penyekatan untuk jalur mudik 2022 ini.

Namun, seiring dengan diperbolehkannya kegiatan mudik tahun ini, ada beberapa pengaturan yang diterapkan oleh polisi yang perlu diketahui, sebagai berikut:

  • Tak melebih 100 kilometer per jam

Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi dalam keterangan resminya pada Kamis (7/4) menghimbau masyarakat untuk mematuhi rambu-rambu lalu lintas.

Salah satunya, tidak melebihi kecepatan 100 kilometer per jam pada jalan bebas hambatan atau tol.

“Jadi kami tidak ada perintah perintah langsung untuk penyekatan, apalagi menghambat masyarakat di jalan. Namun juga, masyarakat untuk mematuhi rambu-rambu di jalan,” kata Firman.

  • Penerapan one way dan ganjil genap

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kepadatan jalur di darat. Dalam hal ini, Firman mengungkapkan ada beberapa pertimbangan atas kebijakan ini.

Pertama, hasil penghitungan stakeholder bahwa dalam kondisi normal, kapasitas jalan tidak dapat menerima arus lalu lintas tambahan sebesar 47 persen. Atau sekitar 200.000 kendaraan mudik secara bersamaan.

Apabila kondisi tersebut terjadi, bahkan, dikategorikan sebagai kendaraan tidak bergerak.

“Dalam pelaksanaan, mudik akan kita terapkan kebijakan One Way dan Ganjil Genap secara bersamaan. Mohon ini menjadi perhatian kita semua. Apabila Polri tidak mengambil langkah rekayasa lalu lintas, kendaraan tidak akan bergerak,” ujar Firman pada Rabu, 13 April 2022.

Baca juga: PT KAI Siapkan Kereta Khusus untuk Angkut Kendaraan Roda Dua bagi Pemudik

  • Masyarakat Diimbau Mudik Lebih Awal

Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengimbau kepada para pemudik untuk melakukan perjalanan sebelum Kamis, 28 April 2022.

Tujuannya agar perjalanan menjadi nyaman sekaligus aman karena terhindar dari kemacetan panjang. Sebab, puncak kemacetan arus mudik diprediksi terjadi pada 28-30 April 2022.

“Sebagaimana disampaikan Bapak Presiden, di mana beliau mengimbau agar masyarakat bisa melaksanakan kegiatan cuti lebih awal menghindari prediksi puncak arus mudik di antara tanggal 28, 29, 30 April 2022,” kata dia, Kamis.

 

Penulis : Baitur Rohman Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU