Cak Imin: Pemukulan Ade Armando Bukan Personal, tapi Ada Bara Api dalam Bangsa Ini
Peristiwa | 19 April 2022, 08:43 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, atau biasa disapa Cak Imin menilai peristiwa pemukulan yang dialami oleh Ade Armando bukanlah peristwa personal saja.
Lebih dari itu, menurut Cak Imin, hal itu terjadi lantaran dalam masyarakat masih ada bara api yang menyala-nyala.
Peristiwa itu terjadi lantaran, menurut Cak Imin, karena perbedaan politik. Bara api yang masih ada dalam masyarakat ini, menurutnya, tidak bisa disepelekan.
Hal itu diungkapkan Cak Imin dalam pidato Puncak Peringatan Harlah PMII 62 Tahun yang digelar Senin malam (18/4/2022).
“Hari ini masih ada luka terdalam karena perbedaan bangsa ini karena perbedaan politik. Pemukulan Ade Armando bukan peristiwa personal,” kata Cak Imin dikutip dari Youtube Official PB PMII, Selasa (19/4/2022).
Cak Imin lantas menjelaskan, pemukulan Ade Armando ini menegaskan masiha ada bara api dalam masyarakat.
“Pemukulan Ade Armando adalah peristiwa ada bara api yang masih terendam dalam bangsa kita. Ini Harus dibuka dan dibicarakan, sehingga bara api ini nanti tidak menyisakan apa pun di kemudian hari,” katanya.
Baca Juga: PAN: Somasi Ade Armando ke Eddy Soeparno Salah Alamat
Menurut Cak Imin, saat ini terjadi pembelahan yang cukup besar dalam masyarakat.
Ia pun mengkritik Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) yang harusnya bisa memberi ruang dan dialog yang terbuka agar peristiwa pembelahan seperti yang terjadi saat ini tidak kejadian lagi.
“BPIP belum berjalan maksimal. Api dalam sekam masih terjadi. Yang paling merasa Islam tapi sebetulya bodoh dalam Islam, ada yang merasa paling nasionalis tapi menyatakan kenasionalismenya dnegan cara menyakiti saudaranya,” kata Cak Imin.
Seperti diberitakan Kompas.tv sebelumnya, Ade Armando dipukul dan dianiaya saat demonstrasi 11 April 2022 lalu dan membuat dirinya luka-luka dan akhirnya dirawat di rumah sakit.
Baca Juga: Guntur Romli Laporkan Guru Besar UGM Terkait Postingan di Facebook soal Ade Armando
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV