Demokrat Berharap Menteri Fokus Beri Kinerja Terbaiknya dalam 2 Tahun Tersisa
Politik | 15 April 2022, 18:43 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Partai Demokrat berharap Menteri Kabinet Indonesia bisa lebih fokus bekerja dalam dua tahun terakhir pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Dengan begitu, apa yang menjadi tantangan pemerintah dapat segera teratasi dengan baik seperti halnya krisis ekonomi.
Demikian Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra dalam wawancaranya dengan Jurnalis KOMPAS TV, Valentina Sitorus, Jumat (15/4/2022).
“Ya kalau kami berharap para menteri ini bisa fokus memberikan kinerja terbaik dalam 2 tahun yang tersisa, sehingga negeri ini bisa keluar dari pandemi dan krisis ekonomi,” ujarnya.
“Agar rakyat yang selama ini mengalami kesulitan, bisa terbantu ekonominya, bukan malah ditambah dengan kesulitan ekonomi kenaikan harga sembako, bahan bakar, bahkan listrik,” tambah Herzaky.
Baca Juga: PKS: Menteri yang Berniat Nyapres Sebaiknya Mundur dari Kabinet
Herzaky lebih lanjut pun mengingatkan kepada sejumlah menteri yang “genit” tidak pada fokus kinerjanya.
Menurut Herzaky, kegenitan sejumlah menteri yang lebih fokus pada ambisi pribadinya justru akan membuat rakyat tidak akan menaruh simpati untuknya di Pemilu 2024.
“Jika mereka melihat menteri, terlihat rakyat lebih fokus ke ambisi pribadi, otomatis tak akan tertarik memilih mereka tahun 2024,” ujarnya.
Lantas, dikonfirmasi apakah sejumlah menteri yang kini tampak punya kepentingan pribadi untuk Pemilu sebaiknya mundur dari jabatan menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Herzaky menuturkan, Partai Demokrat menyerahkan sepenuhnya kepatutan tersebut kepada Presiden Jokowi sebagai pemilik hak prerogatif.
Sebab, menteri adalah orang yang dipilih oleh presiden dan presiden yang memiliki kewenangan untuk tetap mempertahankan atau melepaskan.
“Kalau untuk mundur tidak (tidak Demokrat usulkan), kami serahkan ke presiden Jokowi, karena bagaimana pun, Pak Presiden yang punya hak prerogatif untuk menghentikan atau mengangkat menteri bukan yang lain,” ucapnya.
Baca Juga: Adian Napitupulu Sebut Jokowi Tak Pernah Perintah 3 Menteri Bicara Tunda Pemilu, Ini Penjelasannya
Sementara itu, Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengingatkan kepada Menteri Kabinet Indonesia Maju untuk tidak menyambi tugas kementeriannya dengan urusan nyapres di Pilpres 2024.
Sebab, kata Mardani, menjadi menteri merupakan tugas berat untuk dijalani dan perlu fokus hingga kerja keras.
“Jadi menteri itu berat 273 juta rakyat Indonesia itu harus diurus, ada pekerjaan yang strategis, taktis, kolaboratif, dan itu memerlukan fokus dan kerja keras,” katanya.
“Kalau disambi dengan urusan nyapres, besar kemungkinan tidak akan sukses,” tambahnya.
Mardani lebih lanjut berpendapat, ketimbang sejumlah menteri yang tidak fokus bekerja membebani Jokowi, sebaiknya mundur dari jabatan.
“Para menteri yang mau maju capres secara etika, biar elegan dan gentlemen sebaiknya mundur. Beri kepada yang lain, agar Pak Jokowi bisa betul-betul melayani rakyat dibantu menter-menterinya yang fokus,” ujarnya.
“Yang mau maju tidak dilarang, tapi jangan membebani rakyat dengan tidak mundur,” lanjutnya.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV