Ngabalin soal Peretasan Medsos Mahasiswa: Teknologi Sudah Maju, Gampang Dideteksi Pelakunya
Peristiwa | 11 April 2022, 09:31 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Koordinator Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kaharudin menyatakan, sampai saat ini akun Instagramnya masih direstas. Postingan terakhir dari hacker yang meretas IG nya adalah terkait pengumuman pembatalan aksi demo hari ini, karena bulan Ramadan dan pandemi Covid-19.
Namun ia segera mengumumkan jika publikasi itu bukan berasal dari dirinya.
"Akun Instagram saya belum pulih. Dari 3 akun, ada 2 akun belum pulih. Gadget saya juga masih sulit dipakai untuk berkomunikasi," kata Kaharudin dalam program Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Senin (11/4/2022).
"Tapi saya tetap berupaya berkoordinasi dengan teman-teman dengan berbagai cara. Kita juga sedang berusaha memulihkan gadget dan akun media sosial yang diretas," katanya.
Baca Juga: Antisipasi Aksi Demo Mahasiswa, TNI Pasang Barikade Hingga Penyekatan di Perbatasan Depok-Jakarta
Sebelumnya, Menkominfo Johnny G Plate mengatakan bukan pemerintah yang meretas medsos dan gadget aktivis mahasiswa yang akan berdemo. Hal serupa juga diutarakan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin.
Ngabalin menyampaikan, tidak mungkin pemerintah repot-repot meretas alat komunikasi mahasiswa. Lantaran demonstrasi adalah hal lumrah yang tidak perlu ditakuti.
"Tidak mungkin negara sebesar ini harus meretas akun dan gadget Kaharudin untuk mengetahui isi pembicaraan dengan teman-teman mahasiswa yang lain. Ini logika yang harus diluruskan," ujar Ngabalin pada kesempatan yang sama di Sapa Indonesia Pagi Kompas TV.
Baca Juga: Kata Puan Maharani Soal Demo Mahasiwa 11 April 2022 di DPR
Menurutnya, dengan perkembangan teknologi saat ini sebenarnya sangat mudah mengetahui siapa yang bertindak jahat dengan peretasan itu.
"Kemajuan teknologi informasi saat ini, gampang dideteksi. Siapa yang mau jahat, siapa di baliknya, gampang dideteksi," katanya.
Sementara itu, Pendiri Drone Emprit Ismail Fahmi menyampaikan, apa yang dilakukan Kaharudin sudah tepat. Yaitu dengan segera mengklarifikasi jika unggahan atau pesan dari medsos dan gadgetnya bukan dibuat dirinya.
Ia menyebut, peretasan yang dialami mahasiswa bisa menjadi keuntungan untuk mereka.
Baca Juga: TNI Pasang Water Barrier Jelang Demo Mahasiswa 11 April 2022
"Ketika ada peretasan itu jadi keuntungan buat mahasiswa karena jadi victim. Jadi enggak perlu paling victim lagi. Dengan peretasan, mahasiswa mendapat publikasi gratis untuk jadi topik pemberitaan, sehingga mendapat dukungan publik," kata Ismail.
Ia pun berpesan agar aktivis mahasiswa selalu membuat pengamanan di akun medsos dan gadget mereka, minimal 2 level.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV