Demo Mahasiswa 11 April, Sekjen PDIP: Jangan Sampai Seperti Lagu Ayu Ting Ting, Salah Alamat
Politik | 11 April 2022, 04:45 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menanggapi rencana unjuk rasa mahasiswa yang digelar pada Senin (11/4/2022) pagi ini.
Dia mengingatkan mahasiswa agar tak 'salah alamat' saat melakukan demonstrasi yang disebut menyerukan penolakan perpanjangan presiden.
Mengingat Presiden Joko Widodo (Jokowi) maupun PDIP telah menegaskan taat terhadap konstitusi.
"Presiden Jokowi sejak awal sudah menegaskan suatu sikapnya yang senafas dengan partai yaitu untuk taat dengan konstitusi," kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (10/4/2022).
"Jika demo ditujukan untuk agenda itu, saya jadi teringat suatu lagu, jangan sampai salah alamat dari Ayu Ting Ting. Jangan Salah Alamat," ujarnya.
Hasto menekankan, Jokowi sejak awal menegaskan serta mengingatkan kepada orang-orang di sekitarnya untuk tak bicara soal isu penundaan pemilu dan fokus dengan tugasnya.
"Presiden Jokowi juga sudah mengingatkan melarang menteri-menteri melakukan gerakan-gerakan di luar mandat yang diterima agar fokus pada tugasnya," ungkap Hasto.
Meski demikian, dia tidak melarang aksi demo tersebut, mengingat mengakui demonstrasi adalah hak setiap warga masyarakat untuk menyampaikan pendapat.
Baca Juga: Jelang Demo BEM SI 11 April, Menkominfo Berpesan: Jaga Etika dan Tata Krama
Pasalnya, Hasto mengaku sempat mengikuti demonstrasi menjelang lengsernya Presiden Kedua RI Soeharto pada 1998.
"Ya, untuk demo, saya dulu juga ikut demo menjelang Pak Harto lengser. Jadi itu kan hak untuk berserikat dan berkumpul. Termasuk menyampaikan pendapat, itu kan diatur konstitusi," jelasnya.
Adapun peringatan "salah alamat" tersebut merupakan tanggapan Hasto setelah Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) mengumumkan rencana aksi di sekitar Istana Kepresidenan pada hari ini.
Awalnya, dalam aksinya ini BEM SI membawa enam tuntutan, salah satunya soal penolakan perpanjangan masa jabatan Presiden.
Kemudian, kemarin, Jokowi dengan tegas menyampaikan jadwal pelaksanaan pemilu tetap 14 Februari 2022.
Tak lama berselang dari pernyataan tersebut, BEM SI pun kemudian memutuskan memindah lokasi demo 11 April 2022, yang sebelumnya di kawasan Istana, menjadi di depan Gedung DPR RI.
Selain itu, melansir dari Instagram resmi BEM SI, tuntutan dalam aksi tersebut pun menjadi hanya empat, di antaranya:
- Mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.
- Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret 2022 sampai 11 April 2022.
- Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amendemen, bersikap tegas menolak penundaan Pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode.
- Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden yang sampai saat ini belum terjawab.
Baca Juga: Antisipasi Demo BEM SI 11 April: Polisi Rekayasa Pengalihan Lalu Lintas di Jakarta
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV