Bakal Demo Besar Tanggal 11 April, BEM SI akan Sampaikan 6 Tuntutan, Termasuk Harga Kebutuhan Pokok
Politik | 7 April 2022, 14:10 WIBKeenam, mendesak Jokowi dan wakilnya, Ma'ruf Amin, berkomitmen penuh dalam menuntaskan janji-janji kampanye di sisa masa jabatannya.
Menurut Kaharuddin, tuntutan-tuntutan yang disampaikan pihaknya belum dipenuhi oleh pemerintah dalam kurun 14 hari sejak aksi sebelumnya.
"Sehingga tanggal 11 April kami akan turun menagih jawaban dari tuntutan tersebut, karena kajian sudah kita berikan dan sebelumnya disambut oleh staf presiden," ujar dia.
Kaharuddin menegaskan, bahwa aksi demonstrasi ini tidak ditunggangi oleh kubu politik mana pun, melainkan murni aspirasi dari berbagai daerah yang diserap para mahasiswa untuk disampaikan kepada penguasa.
Baca Juga: Polisi Bubarkan Paksa Pendemo di Universitas Cenderawasih Papua
Kaharuddin menuturkan independensi BEM SI dari kepentingan politik tertentu dapat dibuktikan lewat kajian yang mendasari tuntutan-tuntutan kepada Istana.
"Bisa dilihat, setiap BEM SI melakukan aksi, itu ada kajian dari tuntutan yang dibawa. Ketika ada kajian, maka tidak bisa digerakkan oleh siapa pun," ujar Kaharuddin.
Lebih lanjut, ia memastikan bahwa pihaknya tak membawa aspirasi untuk menurunkan Jokowi sebagaimana tertera dalam poster-poster liar yang beredar di media sosial.
Ia pun membantah jika dikaitkan dengan hal tersebut. Menurut dia, tuduhan tersebut banyak dilontarkan di media sosial.
Baca Juga: Ridwan Kamil Soal Wacana Jabatan Presiden 3 Periode: Setuju atau Tidak Setuju, Viralkan!
Adapun pemicunya yaitu karena keberadaan poster yang mengatasnamakan BEM SI dan mencantumkan pernyataan "Turunkan Jokowi dan kroninya".
Kaharuddin menegaskan bahwa poster yang beredar di media sosial tersebut hoaks. Sebab, pihaknya belum mengeluarkan poster untuk aksi itu.
"Belum ada poster aksi yang kami keluarkan. Poster-poster yang beredar itu poster-poster liar. Kita tidak bisa mengatur semuanya," ujarnya.
"Di sini kami bukan untuk menggulingkan (Jokowi), kami tegas mahasiswa berdiri tegak sebagai oposisi, sebagai pengawas dan pengontrol kebijakan pemerintah, karena hari ini oposisi itu lemah."
Baca Juga: Mantan Jubir Jokowi Fadjroel Rachman: 2 Periode Harga Mati
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV