Kominfo Gandeng Amazon dan Universitas Ternama Dunia Ciptakan Pemimpin Digital Nasional
Sosial | 1 April 2022, 06:20 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar program Digital Leadership Academy (DLA) 2022 untuk menciptakan pemimpin digital nasional unggulan.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan program ini diharapkan menciptakan para pemimpin di sektor publik maupun privat agar membawa transformasi digital Indonesia semakin maju.
Baca Juga: Sarankan Tantangan Kesetrum pada Gadis Cilik, Layanan Asisten Suara Amazon segera Diperbarui
Johnny menuturkan, program DLA yang digelar Kominfo pada tahun ini menargetkan 550 peserta dari mulai level pimpinan lembaga, kementerian, pemerintahan daerah, dan sektor privat.
Diharapkan, mereka yang mengikuti pelatihan bisa mendapatkan ilmu baru guna meningkatkan kapasitasnya dalam bidang digital.
“Program DLA pada tahun ini akan diberikan kepada 550 peserta di level pimpinan tinggi maupun chief level dari sektor publik dan sektor privat di Indonesia,” kata Johnny dalam conference virtual pada Kamis (31/03/2022).
Johnny menjelaskan, program DLA digelar bertujuan untuk memberikan stimulus bagi sumber daya manusia dalam pengambilan kebijakan digital.
Baca Juga: Dorong Percepatan Transformasi Digital, Pemerintah Targetkan 20 Juta UMKM Masuk Ranah Digital
Selain itu, juga untuk meningkatkan kapasitas para pemimpin agar mampu mengubah pola pikir organisasi, mendorong persamaan persepsi untuk berkolaborasi secara makro dan mewujudkan sinergitas lintas sektor.
“Kepemimpinan digital ini merupakan salah satu kunci keberhasilan transformasi digital nasional," ujarnya.
"Mengingat para pemimpin dituntut untuk memiliki kemampuan pengambilan keputusan yang tangkas dan relevan dengan perkembangan era digital."
Untuk menyukseskan program DLA tersebut, Kominfo menggandeng Amazon Web Services (AWS).
Baca Juga: Tiga Orang Kominfo Jadi Saksi Kasus Dugaan Korupsi Satelit Kemhan
Kemudian, juga melibatkan universitas ternama dunia seperti perguruan tinggi National University of Singapore (NUS), Tsinghua University, Harvard University, University of Oxford.
Lalu, Cornell University, Imperial College London, Massachusetts Institute of Technology (MIT), University of Cambridge.
"Pada program DLA tahun ini, Kominfo bekerja sama dengan 8 universitas ternama dunia dan global technology company dalam hal ini Amazon Web Services untuk memberikan pendidikan eksekutif terkustomisasi sesuai dengan kebutuhan transformasi digital di Indonesia,” kata Menteri Johnny.
Adapun materi yang diberikan dalam pelatihan tersebut mencakup penyusunan strategi, pengembangan ekosistem digital yang solid antarpemangku kepentingan, peningkatan kompetensi teknis di bidang digital, serta penciptaan budaya, pola pikir, dan keterampilan digital.
Baca Juga: Polisi Tangkap 4 Tersangka Penimbunan Solar, Ada yang Sudah Beroperasi Selama 3 Tahun!
“Era revolusi industri 4.0 yang terjadi bersamaan dengan pandemi saat ini telah menciptakan suatu momentum yang memposisikan transformasi digital tidak lagi sebagai suatu pilihan, namun sudah menjadi suatu keharusan,” ucapnya.
Johnny menambahkan, pemerintah merasa perlu mendorong kesiapan pemimpin di Indonesia dalam merespons perubahan di era transformasi digital.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV