Ketua MK Akui Rencana Pernikahannya dengan Adik Jokowi Menuai Pro dan Kontra, Seperti Putusan Hakim
Update | 28 Maret 2022, 12:03 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Anwar Usman, tidak menampik bahwa rencana pernikahannya dengan adik Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), menuai pro dan kontra.
Dalam acara Stadium General Fakultas Syarian IAIN Pekalongan sebagaimana ditayangkan dalam Youtube Mahkamah Konstitusi, Sabtu, (26/3/2022), Anwar menyebut, hal itu sebagaimana layaknya putusan hakim yang tidak bisa memuaskan semua pihak.
"Tidak mungkin seorang hakim dari dulu sampai sekarang dan sampai kapan pun mampu melahirkan putusan yang memuaskan semua pihak, siapa pun hakimnya dan siapa pun yang diadili dan disidangkan, pasti pro dan kontra pasti ada," katanya.
Anwar menjelaskan, dirinya baru berencana untuk melanjutkan sisa kehidupan setelah ditinggal almarhumah istrinya.
Baca Juga: Diminta Mundur dari Ketua MK, Anwar Usman: Tunggu Tanggal Mainnya
“Begitu juga calon yang akan saya nikahi ditinggal oleh suami tercintanya itu heboh di mana-mana," kata dia.
Bahkan, kehebohan terkait rencana pernikahannya itu, membuat dirinya menjadi trending topic mengalahkan MotoGP Mandalika.
"Mohon izin saya buka masker biar nampak kelihatan saya masih ganteng ya, makanya akhir-akhir ini jadi trending topic, mulai dari Mandalika, trencing topic nya dikalahkan oleh seorang yang namanya Anwar Usman," tuturnya.
Anwar menegaskan bahwa tidak ada yang salah dengan rencana pernikahan tersebut. Terlebih, menurutnya menikah merupakan perintah agama, yang tertuang dalam Alquran surat An-nisa ayat 3.
"Ya walaupun ini bukan pernikahan yang pertama," katanya.
Takdir Allah, lanjutnya, yang menentukan pernikahan seseorang, termasuk tentang calon yang akan dinikahi.
"Itu hak mutlak Allah, untuk menentukan si A nikah dengan si B, saya dengan siapa pun, tidak bisa dilarang oleh siapa pun.”
“Salah satu hak mutlak Allah yang menentukan jodoh, jodoh kelanjutan atau jodoh yang pertama, sama Allah yang menentukan," tuturnya.
Dia menambahkan, seorang duda atau janda pasti memiliki kenangan indah bersama pasangan masing-masing sebelumnya.
Namun, apakah sisa masa hidup yang ada hanya bisa dihabiskan dengan kenangan, sehingga seolah-olah tidak punya lagi rasa cinta.
Baca Juga: Tanggapi Desakan Mundur dari jabatan, Ketua MK: Apakah Saya Harus Berkorban Melepaskan Hak Asasi?
"Nah inilah yang kadang kadang kurang dipahami oleh kita semua. Seolah-olah seorang duda tidak punya lagi rasa cinta dan janda tidak punya lagi rasa sisa-sisa cinta.”
“Jadi saya sengaja membuka ini sekaligus memberikan pemahaman, dan saya yakin sebagian besar di antara kita, semua yang ada di ruangan ini tahu bagaimana keberadaan saya dan calon saya menjadi trending topic sampai saat ini," katanya.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Tribunnews.com