> >

Sepanjang 2020 hingga Maret 2022, Densus 88 Tangkap 658 Anggota Jaringan Terorisme

Update | 22 Maret 2022, 11:20 WIB
Ilustrasi teroris (Sumber: Shutterstock.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Sepanjang periode tahun 2020 hingga Maret 2022, Detasemen Khusus 88 (Densus 88) Antiteror Mabes Polri telah menangkap sebanyak 658 anggota jaringan terorisme.

Kepala Detasemen Khusus 88 (Kadensus 88) Antiteror Mabes Polri Irjen Marthinus Hukom merinci jumlah tersebut.

Awalnya, Marthinus menjelaskan capaian Densus 88 pada 2020,  pihaknya telah menangkap 232 orang, dengan jumlah kejadian teror menonjol sebanyak 13 kejadian.

"Lalu kemudian pada tahun 2021 Densus berhasil menangkap 370, tapi kejadian menurun menjadi 6 kejadian."

"Per Maret 2022 densus sudah menangkap 56 personel anggota jaringan teroris," kata Marthinus seusai RDP dengan Komisi III DPR RI, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (21/3/2022), seperti dikutip Tribunnews.com.

Baca Juga: Bacakan Pembelaan, Terdakwa Teroris Munarman Bantah Lakukan Baiat

Berdasarkan data tersebut, Marthinus mengatakan secara kuantitatif terjadi peningkatan penangkapan dalam rentang 3 tahun terakhir, meski 2022 masih terus berlangsung.

"Artinya sel-sel terorisme ini tetap aktif. Kami upaya melakukan pencegahan atau preemtif strike dengan menangkap yang sudah memiliki bukti-bukti yang cukup," kata dia

"Sehingga pada tahun 2021 itu penangkapan itu menurunkan tingkat attack atau kejadian terorisme. Namun dengan penangkapan begitu banyak, itu berindikasi bahwa terorisme itu masih ada," kata Marthinus.

Sebelumnya, Komisi III DPR RI menggelar rapat dengar pendapat (RDP).bersama Kepala Detasemen Khusus 88 Antiteror Irjen Marthinus Hukom dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

RDP yang membahas berbagai hal itu, termasuk proses-proses terkait pemberantasan terorisme tersebut berlangsung secara tertutup.

Awalnya Ketua Komisi III DPR RI Bambang Wuryanto menanyakan kepada Kadensus 88 dan pihak BNPT apakah rapat tersebut dinyatakan terbuka atau tertutup.

"Mengingat materi-materi yang kami paparkan berhubungan dengan informasi-informasi intelijen, dan banyak juga yang sedang on going proses penyidikan, sehingga kami harapkan rapat lebih bagusnya tertutup," kata Marthinus menjawab pertanyaan Bambang, di Ruang Rapat Komisi III DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Senin (21/3/2022).

Baca Juga: Selain 9 Tersangka Teroris JI, Densus 88 Tangkap 3 Pendukung ISIS

Hal yang sama juga dikatakan Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Irjen Ibnu Suhaendra.

Bambang pun menyepakati rapat tersebut dilakukan secara tertutup, tetapi dengan catatan tetap menyampaikan hasil rapat yang telah disaring kepada publik.

"Ini bagian pertanggungjawaban kita terhadap rakyat republik. Begitu ya. Rapat saya buka dan dinyatakan secara tertutup," jelas Bambang.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Tribunnews.com


TERBARU