Usai Sita Rumah Mewah Manajer Klub, Bareskrim Usut Dugaan Aliran Dana Viral Blast ke Madura United
Hukum | 21 Maret 2022, 16:24 WIB"Kondisi kantor sudah kosong sejak Februari 2022. Langkah ini dilakukan untuk memaksimalkan upaya penyidikan yang dilakukan," ucapnya.
Tak cukup sampai di situ, Whisnu mengatakan penyidik selanjutnya akan merencanakan pemeriksaan terhadap pihak klub sepak bola Madura United.
Baca Juga: Polda Metro Tangkap 3 Orang terkait Kasus Investasi Bodong Robot Trading Fahrenheit, Ini Perannya
Upaya itu dilakukan karena peran salah satu tersangka, Zainal Hudha Purnama, yang menjadi manajer klub sepak bola tersebut.
Serta, lanjut Brigjen Whisnu, karena ada dana sponsorship dari PT Trust Global Karya (Viral Blast) yang mengalir ke Madura United.
Seperti diketahui, tersangka Zainal Hudha Purnama juga melakukan kerja sama sponsorship dengan beberapa klub sepak bola lainnya yang rencananya juga akan diperiksa terkait dugaan aliran dana dari PT Trust Global Karya (Viral Blast).
"Karena patut diduga menerima harta kekayaan hasil kejahatan penipuan robot trading Viral Blast tersebut," kata Whisnu.
Baca Juga: Pakar Keuangan dari UGM Beri Jurus 2L untuk Cegah Investasi Bodong
Sebelumnya, Penyidik Dittipideksus Bareskrim Polri telah melakukan penyitaan uang dolar pecahan 1.000 dolar Singapura (SGD), 2 unit mobil BMW, 1 unit mobil VW Caravan, 1 unit mobil Jaguar dengan total nilai Rp1,5 miliar.
Penyidik juga menyita uang di beberapa rekening bank dan aset crypto senilai total sekitar Rp15 miliar.
Whisnu mengataka, ke depan penyidik akan terus melacak aset-aset lainnya yang merupakan harta kekayaan hasil kejahatan penipuan robot trading Viral Blast dari para tersangka tersebut.
Baca Juga: Ahmad Sahroni soal Penipuan Investasi: Pelaku Utamanya Ada, Bukan Indra Kenz dan Doni Salmanan
Sebab, kata dia, dalam kasus robot trading Viral Blast ini selain dijerat dengan kejahatan penipuan dan kejahatan perdagangan, terhadap mereka juga dikenakan pasal kejahatan pencucian uang.
Tersangka penipuan robot trading Viral Blast melakukan kejahatan melalui PT Trust Global Karya dengan modus memasarkan e-book dengan nama VIRAL BLAST kepada para member untuk melakukan trading di bursa komoditi yang ternyata fiktif.
"Terdapat sekitar 12.000 member trading yang terkena penipuan mencapai Rp1,2 triliun," ucap Whisnu.
Baca Juga: Pakar Keuangan dari UGM Beri Jurus 2L untuk Cegah Investasi Bodong
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV