Penonton Festival MotoGP Mandalika: Kalau Tahu Bakal Berdiri, Saya Minum Jamu Kuat Dulu Tadi
Peristiwa | 19 Maret 2022, 15:38 WIBMANDALIKA, KOMPAS.TV – Hujan deras dan terik matahari yang silih berganti di area Sirkuit Mandalika Lombok ternyata tak menyurutkan minat para penonton untuk datang menonton MotoGP.
Pada Sabtu (19/3/2022), hari kedua gelaran MotoGP Mandalika, sejak pagi, aliran penonton terlihat membanjiri Sirkuit Mandalika.
Di kelas Festival, ribuan penonton mengalir masuk.
Mereka berdiri menonton di area pinggir luar sirkuit.
Sebagian lagi menonton dari sisi lingkar dalam sirkuit.
Di kelas dengan tanda tiket gelang antiair berwarna biru bertuliskan General Admissions ini, para penonton memang tak mendapat kursi.
Mereka bebas memilih posisi menonton di lokasi yang telah disediakan di pinggir luar sirkuit atau pinggir dalam sirkuit.
Baca Juga: Sirkuit Mandalika Diguyur Hujan sejak Pagi, Sesi Latihan Tetap Berlangsung
Di antara para penonton itu, terselip Tri Yudho (46 tahun), seorang guru dari Magetan, Jawa Timur.
Bersama sejumlah rekannya, ia berdiri menonton MotoGP dari sisi lingkar luar sirkuit.
“Nek tahu bakal berdiri koyok ngene, aku yo tak minum jamu sek, ben kuat (kalau tahu bakal berdiri seperti ini, saya minum jamu dulu tadi, biar kuat),” tuturnya dengan logat Jawa Timur yang kental.
“Untung mendung kan, jadi nggak terlalu panas,” imbuhnya.
“Tapi ternyata njemek (=becek, Red),” timpal Sri Rohmani (54), rekan Tri Yudho, seraya tersenyum kecut.
Hujan deras yang sempat mengguyur kawasan Sirkuit Mandalika pada Sabtu (19/3) pagi memang membuat areal tanah di kawasan itu menjadi becek dan di beberapa bagian berlumpur.
Tri Yudho dan Sri Rohmani mengaku tak tahu bakal menonton sambil berdiri.
Itu sebabnya, ia dan rekan-rekannya tak membawa bekal lengkap untuk menonton, seperti payung penahan terik matahari sekaligus hujan, atau tikar untuk sekedar duduk ngemper di tanah.
Baca Juga: Gegara MotoGP Mandalika, Penumpang Pesawat di Bandara Lombok Capai 11 Ribu per Hari
Berbeda denganTri Yudho dan Sri Rohmani, pasangan suami istri Fahmi (57) dan Herlina (54) tampak menikmati menonton motor-motor balap yang melintas supercepat sambil duduk menyeruput kopi susu panas.
Tanah yang becek sehabis hujan diakalinya dengan menyewa selembar tikar plastik seharga Rp10 ribu dari seorang penjual minuman dan mi instan yang ada di sekitar lokasi.
Fahmi mengaku tak begitu menggemari menonton MotoGP. Itu sebabnya, ia hanya menonton selama satu hari saja di hari ke-2 pada Sabtu (19/3).
“Kami ikut meramaikan aja,” ujarnya santai sambil menyeruput kopi susunya.
Senada dengan pasutri Fahmi dan Herlina, Nana Diona (33) tampak siap menonton MotoGP Mandalika di kelas Festival.
Bersama 9 orang anggota keluarganya yang terdiri dari mertua, anak, hingga keponakan dan kerabatnya itu, Nana membawa perlengkapan yang cukup lengkap.
Topi, kacamata hitam, payung penahan terik matahari dan hujan, kursi lipat untuk duduk bilamana bosan atau lelah berdiri, tak lupa ia bawa.
Pun, bekal makanan kecil dan minuman dalam satu tas ransel besar.
“Kalau saya capek berdiri kan, bisa duduk nonton sambil ngemil,” tutur Nana yang tengah hamil 7 bulan ini.
“Senang aja bisa kumpul-kumpul sama keluarga.”
Sebagai warga Mataram, Lombok, Nana dan keluarganya memanfaatkan diskon khusus yang diberikan oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah bagi warga NTB.
Dari tarif normal selembar tiket Festival pada hari ke-2 seharga Rp287.500, ia bisa membelinya dengan harga Rp135 ribu.
“Luar biasa dukungan pemerintah kan untuk MotoGP Mandalika ini,” ucapnya tersenyum senang.
Baca Juga: Jauh-Jauh dari Bekasi dan Duren Sawit, PKL Mandalika: Sambil Menyelam Minum Air, Itung-Itung Piknik!
Ia juga mengungkapkan kebanggaannya karena gelaran MotoGP digelar di Sirkuit Mandalika, sirkuit kebanggaan tak cuma warga NTB, tetapi juga rakyat Indonesia.
“Bangga ya, karena di tempat kita di Lombok bisa menggelar event berskala internasional,” pungkasnya.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV