Anis Matta: Kelangkaan Minyak Goreng Mempermalukan Indonesia di Dunia Internasional
Politik | 17 Maret 2022, 14:34 WIB
JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta menyebut, permasalahan kelangkaan minyak goreng di Tanah Air amat ironi. Sebab itu sangat mempermalukan nama Indonesia di mata dunia internasional sebagai negara penghasil sawit terbesar di dunia.
"Hal ini tentu saja sangat mempermalukan Indonesia sebagai Ketua Presidensi G20 Tahun 2022, apalagi Indonesia juga dikenal sebagai penghasil sawit terbesar di dunia," kata Anis Matta kepada wartawan, Kamis (17/3/2022).
Selain itu, fenomena masyarakat yang rela mengantre berjam-jam untuk mendapatkan minyak goreng hingga menimbulkan korban jiwa dinilai sudah mengganggu secara sosial dan politik.
Baca Juga: YLKI soal Pemerintah Cabut HET Minyak Goreng: Kalau Lawan Pasar, Malah Chaos
"Pemandangan yang sehari-hari kita tonton sekarang ini orang-orang antre minyak goreng, apalagi sudah sampai ada korban jiwa meninggal, menurut saya sudah mulai mengganggu secara sosial politik," kata dia.
Ia menjelaskan, pemandangan seperti ini, mestinya diantisipasi pemerintah agar tidak menimbulkan dampak secara sosial dan politik yang bisa dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk menjatuhkan pemerintah.
"Semua dampak pergerakan sosial yang mungkin timbul akibat situasi kelangkaan dan naiknya harga bahan pangan, harus diantisipasi oleh pemerintah. Sebab bila tidak, ada kemungkinan situasi tersebut dimanfaatkan secara politik," katanya.
Gangguan politik dari antrean minyak goreng sudah mulai dirasakan. Situasi kejiwaan masyarakat akibat tekanan harga-harga jika terus dibiarkan, akan menyebabkan kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah semakin menurun.
"Ini sudah menjadi suatu peringatan yang sangat penting," katanya.
Kelangkaan minyak goreng, lanjut dia, juga bisa memicu kenaikan harga dan kelangkaan bahan pangan lainnya. Apalagi kebutuhan bahan pangan di Indonesia sebagian besar masih dipenuhi dari impor.
Baca Juga: Minyak Goreng Langka dan Mahal, Puan: Emak-emak Menjerit
"Kita tidak lagi bicara soal harga dan ketersediaan saja, tapi kita harus melihat persoalan ini secara komprehensif. Negara yang punya populasi besar seperti Indonesia, memiliki masalah kedaulatan pangan, karena ini belum menjadi benar-benar prioritas agenda pemerintah," ujarnya.
Ia berharap kemandirian nasional dalam ketahanan pangan bisa menjadi agenda prioritas pemerintah saat ini. Karena, Indonesia terbukti memiliki persoalan ketergantungan pangan dari negara-negara lain.
Baca Juga: Sekitar 3 Ton Minyak goreng Menumpuk di Gudang
Masalah pangan hendaknya tidak dilihat sebagai persoalan ekonomi, tapi sudah menjadi masalah keamanan nasional, sehingga butuh perhatian serius pemerintah.
"Sebentar lagi kita memasuki Ramadan, dan kalau situasi ini tidak dikelola dengan baik, ini bisa berkembang menjadi gejolak sosial yang lebih buruk. Pemerintah harus mengantisipasi gejolak ini," katanya.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV