> >

Kompolnas: Strategi Jamaah Islamiyah Rekrut Dokter, Karena Bisa Pengaruhi Pasien dan Lingkungan

Berita utama | 17 Maret 2022, 11:38 WIB
Ilustrasi teroris (Sumber: Shutterstock.com)

Tak hanya bergabung dengan al Qaeda, Ayman juga mendirikan Egyptian Islamic Jihad (EIJ), organisasi yang dikenal kerap melakukan tindakan kekerasan sampai pengeboman.

Maka itu, Amerika menilai Ayman sebagai teroris yang penuh ancaman. Selain itu, Ayman juga pernah ditahan enam bulan di Rusia usai mencoba merekrut jihadis baru di Chechnya.

Hukuman bagi Ayman juga diberikan setahun kemudian, karena telah mengakibatkan kematian 62 turis di Mesir. Vonisnya, hukuman mati.

Sementara Doktor Azahari, bukanlah seorang berprofesi dokter, tapi insinyur Malaysia. Azahari diduga kuat merupakan otak di belakang aksi teroris di sejumlah tempat.

Antara lain, pengeboman konsulat Filipina 2000, Bom Bursa Efek Jakarta, Bom Malam Natal 2000, Bom Plaza Atrium 2001, Bom Gereja Santa Anna dan HKBP 2001, Bom Tahun Baru 2002, Bom Bali 2002, Pengeboman Makassar 2002, Bom Bandar Udara Soekarno-Hatta 2003, Bom JW Marriott 2003, Pengeboman bus Poso 2004, Pengeboman pasar Tentena 2005, dan Bom Bali 2005.

Baca Juga: Mantan Teroris Blak-blakan Ungkap Perekrutan Anggota Jamaah Islamiyah Dilakukan Bidang Dakwah

Menurut Benny, ini adalah kehebatan kelompok JI yang bisa merekrut hampir semua lini. "Jadi strateginya karena memang seorang profesional pemimpinnya,  maka dalam menyusun strategi itu betul-betul saya lihat bagus sekali, di samping itu juga, mengikuti perkembangan yang ada sekarang dengan pendekatan teknologi,” ujar Benny.

“Kemudian bagaimana cover, mereka ada yang terbuka, ada yang setengah terbuka, ada yang tertutup. Jadi memang jangan kaget kalau kemudian ada penangkapan-penangkapan profesi-profesi yang mungkin tadinya orang kira tidak mungkin,” lanjutnya.

Apalagi, lanjut Benny, Pemimpin Jamaah Islamiyah Para Wijayanto merupakan orang yang memiliki backgroundnya professional, HRD sebuah perusahaan besar, lulusan sarjana teknik.

Baca Juga: Deretan Fakta Penangkapan PNS Pemkab Tangerang yang Diduga Terlibat Terorisme

“Jadi beda pengelolaan organisasi, membangun organisasinya beda. (Para Wijayanto dengan Jamaah Islamiyahnya) sudah membangun bisnis sendiri untuk mendanai organisasi, kemudian membangun jaringan global dengan LO ke Afghanistan, ke Suriah, dan sebagainya,” kata Benny.  

 

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU