> >

Deretan Fakta Penangkapan PNS Pemkab Tangerang yang Diduga Terlibat Terorisme

Hukum | 15 Maret 2022, 22:18 WIB
Ilustrasi Densus 88 (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap TO, terduga teroris dan anggota jaringan Jamaah Islamiyah (JI). 

TO ditangkap pada Selasa (15/3/2022), pukul 04.52 WIB di Perumahan Samawa Village, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, Banten.

Diketahui TO berprofesi sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di salah satu instansi di lingkungan pemerintah Kabupaten Tangerang.

Baca Juga: Seorang Terduga Teroris yang Berprofesi sebagai PNS di Kabupaten Tangerang Ditangkap Densus 88!

Ia menjabat sebagai staf analisa mesin pertanian di Dinas Pertanian Kabupaten Tangerang.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tangerang Azis Gunawan mengakui TO merupakan PNS di salah satu instansi Pemkab Tangerang. 

Menurut Azis, TO telah bekerja di Dinas Pertanian Kabupaten Tangerang sejak masih menjabat sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS).

Berikut deretan fakta penangkapan terduga teroris TO.

Baca Juga: Bagaimanakah Sosok Dokter Sunardi, Tersangka Kasus Dugaan Terorisme di Jateng?

Sarjana pertanian

Terduga teroris, TO, diketahui memiliki latar belakang pendidikan sarjana. Sebelum bekerja sebagai PNS, TO merupakan lulusan jurusan pertanian di Universitas Lampung (Unila).

TO lulus dalam penerimaan CPNS Pemkab Tangerang sekitar tahun 2012 lalu. Menurut Kadis Pertanian Kabupaten Tangerang Azis Gunawan, TO merupakan staf biasa.

Baca Juga: Terduga Teroris yang Ditembak Mati Densus 88 di Sukoharjo Ternyata Dokter, Buka Praktik di Rumah

Ditangkap subuh

Lukman, ketua RW di Perumahan Samawa Village, menjelaskan, TO ditangkap seusai melaksanakan salat subuh. 

Tim Densus 88 Antiteror menangkap TO di sebuah musala di Perumahan Samawa Village, Jati Mulya, Sepatan, Selasa.

Menurut Lukman, istri TO yang sedang berada di rumah, bingung karena suaminya tak kunjung pulang setelah salat subuh.

Baca Juga: Ketua IDI Sukoharjo : Profesi Dokter Tidak Ada Kaitannya Dengan Teroris

Karena tak kunjung pulang, istri TO pergi menuju masjid perumahan dan mengetahui bahwa suaminya sudah ditangkap.

"Dia (TO) enggak sempat pulang, terus istrinya khawatir kenapa dia enggak pulang. Istrinya tanya-tanya, menyusul ke masjid, (TO) sudah enggak ada," ujar Lukman, Selasa, seperti dikutip dari Kompas.com.

10 tahun mengabdi

Kadis Pertanian Kabupaten Tangerang Azis Gunawan menjelaskan, TO sudah mengabdi kurang lebih 10 tahun sejak diangkat menjadi CPNS di Pemkab Tangerang. 

Baca Juga: Polri Tangkap 15 PNS Terduga Teroris, Terbaru Kolompok JI Berinisial TO

Menurut Azis, selama bekerja di instansi pemerintah tersebut, TO berperangai baik, memiliki banyak gagasan menarik, dan merupakan pegawai yang disiplin.

TO juga tidak menunjukkan perilaku yang aneh dan mencurigakan. 

"Dia (TO) melakukan tugas biasa saja. Tidak ada tanda-tanda seperti yang diduga atas penangkapannya, engga ada yang aneh-aneh lah gitu," ujar Azis.

Mobil plat merah

Sebuah mobil berpelat merah terparkir di garasi kediaman TO di Jati Mulya, Sepatan, Kabupaten Tangerang.

Terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror itu diketahui merupakan PNS staf analisa mesin pertanian di Pemkab Tangerang.

Baca Juga: Jaksa Tuntut Munarman Dihukum 8 Tahun Penjara untuk Kasus Dugaan Terorisme

Meski TO telah dibawa Densus 88, kediamannya tidak dipasangi garis polisi.

Dilansir dari Kompas.com, rumah dengan luas sekitar 20 x 20 meter persegi itu terletak di pojokan jalan. Tak ada rumah lain di samping, depan, ataupun belakang kediaman tersebut. 

Rumah terdekat dari kediaman TO berada di sebelah kanan dan berjarak sekitar 20 meter. Di sisi kiri dan belakang kediamannya terdapat sawah yang sangat lapang.

Sisi depan rumah TO merupakan tanah kosong. 

Baca Juga: Terduga Teroris Dokter SU Tewas Ditembak Tim Densus 88, Ketua RT Ungkap Sosok SU

Halaman di luar pagar rumah dipenuhi berbagai tanaman, begitu juga di bagian dalam garasi. Ada sebuah sepeda yang terparkir di sebelah kiri mobil.

Seluruh jendela di kediaman TO tertutup gorden. Tidak tampak ada kegiatan penghuni rumah.
 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU