> >

Densus 88 Benarkan Terduga Teroris yang Tewas saat Penangkapan Seorang Dokter

Peristiwa | 11 Maret 2022, 09:52 WIB
Ilustrasi teroris (Sumber: Shutterstock.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Densus 88 Antiteror Polri membenarkan terduga teroris berinisial SU yang tewas saat penangkapan di Sukoharjo, Jawa Tengah berprofesi sebagai dokter.

"Ya benar (dokter Sunardi)," ujar Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar saat dikonfirmasi, Jumat (10/3/2022).

Namun demikian, dia masih belum merinci identitasnya. Ia mengatakan hal itu akan disampaikan langsung oleh Divisi Humas Polri.

"Penjelasannya nanti akan disampaikan oleh Div Humas ya," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang terduga teroris berinisial SU tewas saat penangkapan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri. Penangkapan dilakukan di jalan Bekonang pada Rabu (9/3/) kemarin, sekitar pukul 21.00 WIB.

Belakangan diketahui SU merupakan seorang dokter bernama Sunardi yang biasa aktif di lembaga kemanusiaan Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI).

Baca juga:

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan SU atau dr. Sunardi terlibat jaringan teroris kelompok Jamaah Islamiyah (JI)

"Keterlibatan SU adalah selaku anggota Jamaah Islamiyah (JI)," kata Ramadhan di Mabes Polri, Kamis (10/3/2022).

Ramadhan mengatakan Sunardi adalah Penanggung Jawab Hilal Ahmar Society dan pernah menjabat sebagai Amir Hikmat, Deputi Dakwah dan Informasi serta Penasihat Amir Jamaah Islamiyah.

Saat proses penangkapan, kata dia, Sunardi disebutkan melakukan perlawanan secara agresif terhadap petugas.

"Yaitu menabrakkan mobilnya ke arah petugas yang sedang ingin menghentikan tersangka," ujar Ramadhan.

Menurut Ramadhan, petugas sudah memberikan peringatakan untuk menyerahkan diri. Namun, dia terus melawan dengan mengemudikan laju mobilnya dengan kencang sambil menggoyangkan setir mobil ke kanan dan kiri membentuk zig-zag agar petugas jatuh dari mobilnya.

Mobil SU juga menabrak kendaraan masyarakat yang melintas.

"Dikarenakan situasi yang dapat membahayakan jiwa petugas dan masyarakat. Sehingga petugas melakukan upaya paksa dengan melakukan tindakan tegas, terukur dengan melumpuhkan tersangka dan mengenai punggung atas dan bagian pinggul kanan bawah," ujarnya.

Setelah berhasil dilumpuhkan, petugas membawa Sunardi ke RS Bhayangkara untuk mendapat penanganan medis. Namun nyawanya tak tertolong, meninggal dunia.

Penulis : Baitur Rohman Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU