> >

Soal Serapan Anggaran Normalisasi Sungai, Wagub DKI Akui Ingin Berhati-hati dalam Pembebasan Lahan

Peristiwa | 10 Maret 2022, 15:54 WIB
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. (Sumber: Dok. PPID DKI Jakarta)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, berkomentar terkait dengan realisasi program normalisasi sungai. Ia mengatakan, pihaknya ingin berhati-hati terkait pembebasan lahan. 

"Kami tahu di Jakarta ini kami di setiap periode meninggalkan gugatan, keluhan, dari warga yang mungkin belum dibayar, salah bayar dan sebagainya dari tahun-tahun sebelumnya," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (10/3/22). 

Oleh karena itu, ia mengaku pihaknya tidak ingin sembarangan dalam membeli lahan yang kemudian berpotensi menyebabkan masalah di kemudian hari. 

"Jadi kita ingin pastikan administrasinya baik, tidak ada sengketa tidak ada masalah di kemudian hari," kata Riza. 

Baca Juga: Antisipasi Banjir Susulan, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat Normalisasi Sungai Cisuda

Sebelumnya, Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah menyinggung soal anggaran Pemulihan Nasional (PEN) yang ada di Dinas SDA. Sepanjang 2021 anggaran hanya terserap 66,74 persen atau Rp764,5 miliar dari total Rp1,1 triliun.

Masih ada sisa Rp 371 miliar dari total anggaran tersebut. 

“Terkait dengan penyerapan pembelian lahan atau pembebasan lahan itu cukup lumayan rendah dan pakai anggaran PEN,” ujarnya dalam siaran pers, dikutip Kamis (10/3/22). 

Sementara Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Yusmada Faizal meyakini sisa anggaran Rp371 miliar akan terserap optimal di bulan ini. 

“Dari 371 miliar sudah ada floatingnya terutama kaitannya dengan yang sudah SPM. Tantangan kita harus selesai akhir Maret ini,” kata dia dalam siaran tertulis. 

Yusmada menyampaikan sisa dana tersebut akan dialokasikan untuk 13 sungai besar di Jakarta.

Baca Juga: Pengerukan Kali Mampang Masih Berlangsung, Tahap Kedua Sudah 43 Persen

13 Sungai itu adalah Sungai atau Kali Sunter yang berada di Kelurahan Cipinang Melayu, Kelurahan Pondok Bambu, Kelurahan Cipinang Muara. 

Selanjutnya Sungai atau Kali Ciliwung yang berada di Kelurahan Rawajati, Kelurahan Pejaten Timur, Kelurahan Tanjung Barat, Kelurahan Cawang, Kelurahan Bale Kambang, Kelurahan Cililitan dan Kelurahan Gedong.

Lalu Kali Angke yang berada di Kelurahan Duri Kosambi, Kelurahan Kembangan Selatan dan Kali Jati Kramat di Kelurahan Pondok Kelapa.

“Ini yang akan menjadi konsen kami, pembebasan lahan, sesuai komitmen kita Pemprov mendukung program peningkatan kapasitas sungai. Ke depan tetap akan kami prioritaskan untuk menyelesaikan area kritis di daerah 13 kali ini. Terutama lima kali besar yakni Pesanggrahan, Angke, Sunter, Ciliwung dan Jati Kramat,” tandasnya.

Penulis : Hasya Nindita Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU