Pesan Jokowi untuk Komisi Yudisial: Harus Makin Produktif di Era yang Penuh Disrupsi dan Kompetisi
Berita utama | 9 Maret 2022, 11:51 WIBDalam pernyataannya, Jokowi menilai peran Komisi Yudisial dalam reformasi peradilan sangat penting untuk memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi bermartabat dan terpercaya.
Untuk itu, Jokowi menambahkan sebagai lembaga penyeimbang Komisi Yudisial harus mampu melakukan fungsi pengawasan eksternal yang independen.
“Sehingga kekuasaan kehakiman yang merdeka dapat berjalan selaras dengan akuntabilitas peradilan,” ujarnya.
Selain itu, Jokowi mengatakan Komisi Yudisial harus memastikan agar setiap perbuatan merendahkan kehormatan dan keluhuran Hakim dapat diselesaikan semaksimal mungkin.
Baca Juga: Demokrat Nilai Pernyataan Jokowi Tidak Tegas soal Tunda Pemilu 2024: Malu-malu Tapi Mau
“Agar kewibawaan kehormatan dan keluhuran Hakim dan kehormatan institusi peradilan selalu terjaga,” ucap Jokowi.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi menuturkan perlunya langkah-langkah yang progresif untuk mengatasi kurangnya Hakim ad hoc tindak pidana korupsi di Mahkamah Agung.
Termasuk, sambungnya, hakim tata usaha negara untuk perkara pajak yang sangat krusial perannya untuk memastikan terlindunginya penerimaan negara lewat sektor perpajakan.
“Dalam menjalankan peran sebagai perisai independensi menjaga parsialitas dan menjaga kehormatan Hakim, Komisi Yudisial harus menjamin ketersediaan Hakim Agung, Hakim ad hoc Mahkamah Agung dan para hakim yang berintegritas melalui proses seleksi yang transparan yang objektif dan yang professional,” ujarnya.
“Komisi Yudisial juga harus memastikan Agar calon hakim yang diusulkan ke DPR RI memiliki rekam jejak terpuji integritas dan kompetensi memiliki semangat dan komitmen tinggi untuk memerangi korupsi,” katanya.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV