Waspada! Ini Gejala Omicron Siluman yang Paling Umum, Kasusnya Naik di Indonesia
Update corona | 4 Maret 2022, 12:50 WIBLaporan yang sama menyebut bahwa subvarian BA.2 menyebar 30% lebih cepat daripada varian omicron asli.
Omicron siluman dinyatakan bisa lolos dari kekebalan vaksin dan kekebalan dari infeksi COVID-19 sebelumnya.
Baca Juga: Muncul Omicron Siluman, Ini 6 Gejala yang Harus Diwaspadai, Berkaitan dengan Usus
Sebuah penelitian di Denmark yang terdiri dari 8.500 rumah tangga dan 18.000 individu menemukan bahwa BA.2 "secara substansial" lebih mudah menular daripada BA.1.
Namun, dalam pembaruan baru-baru ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan bahwa subvarian Omicron siluma tidak lebih ganas atau parah daripada varian aslinya.
“Kami tidak melihat perbedaan dalam hal tingkat keparahan antara BA.2 dibandingkan dengan BA.1. … Itu penting,” kata Maria Van Kerkhove, ahli epidemiologi penyakit menular dari tim tanggap COVID-19 WHO, melansir Times of India.
Dari data Kementerian Kesehatan, kasus infeksi Omicron siluman di Indonesia bertambah, per 3 Maret 2022 mencapai 330 pasien.
Sementara itu, infeksi subvarian Omicron BA.1.1 dan BA.1 di Indonesia mencapai 5.000 kasus.
Penulis : Dian Nita Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas.com, Times of India