Kepala Puskesmas yang Urus Kesehatan Penghuni Kerangkeng Ternyata Saudara Bupati Langkat
Hukum | 3 Maret 2022, 03:30 WIBBaca Juga: Komnas HAM Ungkap Ada Anggota TNI-Polri Terlibat Kasus Kerangkeng Manusia Bupati Langkat Nonaktif
Selama puskesmas memberikan layanan kesehatan, kata Endang, tidak ditemukan adanya pengobatan ketergantungan narkoba dari para penghuni.
Namun, kata Endang, petugas kesehatan menemukan adanya bekas luka pada tubuh penghuni kerangkeng.
Tetapi, mereka berdalih luka itu akibat jatuh atau bekas kerokan.
Sementara itu, Analis Pelanggaran HAM Komnas HAM Yasdad Al Farisi mengatakan bahwa kerangkeng manusia tersebut dibangun pada 2010.
Awalnya, kata Yasdad, kerangkeng milik Terbit itu rencananya akan digunakan untuk pembinaan bagi anggota organisasi masyarakat.
Baca Juga: Komnas HAM Temukan Video Pengakuan Penghuni yang Disiksa dalam Kerangkeng Milik Bekas Bupati Langkat
Namun, seiring berjalannya waktu kerangkeng tersebut ternyata juga digunakan untuk masyarakat umum.
Yasdad menambahkan, kondisi terakhir kerangkeng itu diisi oleh 57 orang.
Rinciannya, kerangkeng pertama dihuni 30 orang, dan kerangkeng kedua ditempati oleh 27 penghuni.
Dari temuan Komnas HAM, kerangkeng tersebut sama sekali tidak memiliki izin melakukan rehabilitasi walaupun sudah pernah dilakukan pemetaan oleh Badan Narkotika Kabupaten Langkat pada tahun 2016.
Selain itu, kata dia, berdasarkan pengakuan dari Badan Narkotika Kabupaten Langkat, pihaknya kesulitan masuk ke kerangkeng manusia tersebut.
Baca Juga: LPSK Temukan Ada Peran Keluarga hingga Oknum Aparat di Kasus Kerangkeng Manusia Bupati Langkat
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV