Surya Paloh Minta Jangan Ada Penundaan Pemilu: Kereta Api Sudah Jalan, Jangan Sampai Berhenti
Politik | 28 Februari 2022, 21:06 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh turut buka suara terkait usulan penundaan pemilihan umum atau Pemilu 2024.
Dia berharap Pemilu yang setiap lima tahun sekali dilaksanakan itu bisa digelar sesuai jadwal, tidak ada penundaan sebagaimana yang diembuskan sejumlah tokoh.
Baca Juga: Ketua PBNU Angkat Bicara Soal Penundaan Pemilu 2024: Saya Rasa Masuk Akal
Surya Paloh menuturkan rangkaian pesta demokrasi Pemilu ibarat sebuah kereta api.
Artinya, kata dia, kereta itu berjalan pada waktu yang telah ditentukan, dan karenanya tidak bisa dipaksa untuk berhenti.
"Jangan ada penundaan, ibarat kereta api ini sudah jalan, jangan sampai berhenti," kata Surya Paloh setelah menghadiri konsolidasi Partai NaSdem di Surabaya, Jawa Timur pada Senin (28/2/2022).
Lebih lanjut, Surya Paloh menuturkan, penundaan Pemilu hanya bisa dilakukan jika terjadi kondisi-kondisi tertentu yang dialami Indonesia.
Baca Juga: Pakar Hukum Tata Negara: Penundaan Pemilu 2024 Pembangkangan Konstitusi
Misalnya, terjadi peperangan atau bencana alam yang berdampak sangat besar pada kehidupan bangsa.
"Pada kondisi-kondisi seperi itu, bolehlah Pemilu ditunda,” ucapnya.
Surya Paloh menambahkan, gelaran Pemilu sudah ditetapkan oleh pemerintah dan lembaga legislatif sebagaimana regulasi yang ada.
Baca Juga: Sound of Borobudur: Upaya Kemenparekraf untuk Gelorakan Kembali Pariwisata
Posisi Partai NasDem, kata Surya Paloh, menghormati regulasi yang disepakati oleh lembaga legislatif dan pemerintah tersebut.
Adapun penundaan jadwal pelaksanaan Pemilu sebelumnya dilontarkan oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.
Menurut pria yang akrab disapa Cak Imin itu, Pemilu 2024 layak ditunda hingga 1 sampai 2 tahun ke depan demi menjaga momentum pemulihan ekonomi.
Baca Juga: Soal Penundaan Pemilu, Jusuf Kalla: Kalau Tidak Taat Konstitusi, Negeri Ini Akan Ribut
Usulan tersebut ternyata disambut baik oleh beberapa ketua umum partai politik atau parpol.
Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, misalnya, sepakat agar Pemilu 2024 ditunda.
Selain itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto pun juga menyatakan hal yang sama seperti Cak Imin dan Zulkifli Hasan.
Baca Juga: Faldo Maldini Tepis Transaksi Politik di Balik Usulan Pemilu 2024 Ditunda: Jangan Seret Pemerintah
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas.com