Survei SMRC: Ganjar Pranowo Cenderung Didukung Pemilik Telepon Genggam
Politik | 28 Februari 2022, 17:35 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei terbaru bertajuk “Kecenderungan Pilihan Presiden Pemilih Kritis Nasional” pada Senin (28/2/2022).
Salah satu temuannya yaitu pemilih dari kelompok pemilih kritis atau pemilik telepon genggam cenderung memilih Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo jika pemilihan presiden dilaksanakan saat survei dilakukan.
Direktur Riset SMRC Deni Irvani menyampaikan hal itu saat hasil survei dirilis melalui kanal YouTube SMRC TV, Senin.
"Dalam 2 tahun terakhir, dukungan pemilih kritis kepada Ganjar dalam simulasi semi terbuka naik dari 7,7 persen pada survei Mei 2020 menjadi 26,8 persen pada survei terakhir 8—10 Februari 2022," papar Deni seperti dikutip Antara.
Baca Juga: Survei SMRC: Kasus Arteria Dahlan yang Singgung Etnis Sunda Pengaruhi Elektabilitas PDIP di Jabar
SMRC melakukan serangkaian survei nasional melalui telepon dan diperbarui terakhir pada tanggal 8—10 Februari 2022.
Target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone.
Dalam survei terakhir (8—10 Februari 2022), sampel sebanyak 1.268 responden dipilih secara acak dari populasi tersebut dengan metode double sampling dan random digit dialing.
Baca Juga: Survei SMRC: Ganjar Pranowo Bisa Menang Pilpres, Meski Tak Didukung PDIP
Wawancara dilakukan oleh pewawancara yang terlatih. Margin of error survei sekitar 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.
Deni menjelaskan, indikator pemilih kritis adalah memiliki telepon genggam. Sebab, dengan memiliki telepon genggam, maka kesempatan untuk mendapatkan informasi pun lebih besar dibanding kelompok yang tidak memilikinya.
Menurutnya, jumlah pemilih kritis dengan indikasi pemilik telepon sekitar 72 persen dari populasi pemilih nasional.
Pemilih kritis umumnya berasal dari kelompok warga di perkotaan, berpendidikan lebih tinggi, dan memiliki ketertarikan terhadap masalah politik.
Mereka umumnya tidak mudah goyah, malah bisa memengaruhi pemilih lain.
Baca Juga: Indopol: Survei Elektabilitas Capers 2024, Nama Ganjar Pranowo Tertinggi
Menurut Deni, keunggulan Ganjar tersebut terlihat dalam berbagai simulasi pertanyaan: pilihan spontan (top of mind), simulasi semi terbuka 29 nama, simulasi tertutup 15 nama, simulasi tertutup 3 nama, hingga simulasi tertutup 2 nama.
Dalam jawaban spontan, Ganjar di urutan teratas dengan dukungan 19,9 persen di kalangan pemilih kritis. Selanjutnya, Prabowo Subianto (10,4 persen) yang seimbang dengan Anies Baswedan (9,8 persen).
Sementara calon-calon lain mendapat dukungan spontan di bawah 4 persen, sedangkan yang belum tahu 45,7 persen.
Dalam simulasi semi terbuka dengan 29 nama, Ganjar tetap di posisi teratas dengan dukungan 26,8 persen. Selanjutnya, Anies 13,9 persen, Prabowo 13,7 persen, Sandiaga Uno 5,8 persen, dan Ridwan Kamil 5,1 persen.
Calon-calon lain di bawah 3 persen. Sedangkan yang belum tahu, 24 persen.
Sejak April 2021, lanjut Deni, Ganjar konsisten berada di urutan teratas, sementara Anies dan Prabowo bersaing ketat memperebutkan posisi kedua setelah Ganjar.
Dalam simulasi tertutup 15 nama, di survei terakhir (8—10 Februari 2022) Ganjar lagi-lagi unggul dengan dukungan 27,5 persen. Disusul Anies 14,8 persen, Prabowo 14,3 persen, Sandi 6,2 persen, dan Ridwan 5,9 persen. Calon-calon lain di bawah 3 persen, sedangkan yang belum tahu 21,8 persen.
Dalam simulasi tertutup 3 nama, Ganjar tetap unggul di kelompok pemilih kritis dengan dukungan 34,7 persen disusul Anies 23,3 persen dan Prabowo 21,9 persen, sedangkan yang belum tahu 20,1 persen.
Begitu juga dalam simulasi 2 nama, Ganjar unggul atas Prabowo maupun Anies.
Jika yang bersaing hanya Ganjar vs Anies, Ganjar mendapat dukungan 40,4 persen dari pemilih kritis, unggul atas Anies yang mendapat 34,6 persen suara, sedangkan yang belum tahu 25 persen.
Jika yang bersaing hanya Ganjar vs Prabowo, kata Deni, Ganjar mendapat dukungan 41,9 persen dari pemilih kritis, unggul atas Prabowo yang mendapat dukungan 34,7 persen, sedangkan yang belum tahu 23,4 persen.
"Jika arah dukungan pemilih kritis terhadap calon-calon presiden tidak mengalami perubahan yang signifikan, Ganjar memiliki modal yang kuat pada Pemilihan Presiden 2024," papar Deni.
Penulis : Vidi Batlolone Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Antara