Nasdem Tak Ingin Pemilu Ditunda, Ibarat Kereta Api Sudah Tiup Peluit Tinggal Jalan
Politik | 28 Februari 2022, 16:23 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyampaikan sikap bahwa Pemilihan Umum 2024 tidak perlu ditunda, sebagaimana usulan sejumlah politikus beberapa hari terakhir ini.
"Kalau ibarat kereta api, maka sudah tiup peluit dan jalan. Makanya harapan saya tentu kalau masalah penundaan ya jangan tertunda," ujar dia sebelum memimpin Rapat Koordinasi Pemenangan Pemilu 2024 di Surabaya, Senin (28/2/2022) dikutip dari Antara.
Menurut dia, penundaan pemilu dapat dilakukan jika dalam keadaan sangat terpaksa, seperti adanya perang, lalu terjadi bencana alam atau hal-hal lain di luar kekuasaan normatif.
Namun kondisi sekarang semua baik-baik saja, termasuk berhasil mengatasi pandemi COVID-19 yang layak diapresiasi.
Baca Juga: Nasdem Siapkan Nama 3 Capres untuk Diusung di Pilpres 2024
"Apalagi, sekarang sudah ada rencana besar yaitu terkait Ibu Kota Negara (IKN) yang sudah disepakati bersama dan telah melahirkan undang-undang. Kita harus dorong terus agar menuju ke arah lebih baik," kata Surya Paloh menambahkan.
Tak itu saja, terkait wacana perpanjangan jabatan presiden menjadi tiga periode, pihaknya menegaskan tak tertarik untuk membahasnya karena hanya sebatas wacana.
"Saya ingin menyampaikan bahwa NasDem tak tertarik membahas masalah ini dan tidak perlu ditanggapi serius," tutur politikus senior yang juga pengusaha sukses tersebut.
Bagi Nasdem, kata Surya Paloh, harus bisa menempatkan kepentingan nasional dan bangsa, baik di atas kepentingan partai sendiri maupun dari siapa saja.
Sementara itu, usulan Pemilu 2024 diundur menjadi isu nasional setelah Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar menyampaikannya beberapa waktu lalu.
Kemudian, beberapa tokoh politik lainnya menyatakan dukungan, salah satunya Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan.
Baca Juga: Yusril: Hanya Ada 3 Cara untuk Menunda Pemilu 2024
Kendati demikian juga tidak sedikit pihak-pihak yang menolak usulan tersebut dan berharap Pemilu serentak tetap dilaksanakan pada 2024.
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/ANTARA