> >

Indikator Pandemi Menunjukkan Perbaikan, Lebaran Tahun ini akan Berbeda dengan Sebelumnya?

Update corona | 28 Februari 2022, 09:28 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual PPKM. (Sumber: Youtube Sekretariat Presiden)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Sejumlah indikator mengenai pandemi Covid-19 diklaim terus menunjukkan perbaikan, dan diharapkan situasi lebaran 2022 mendatang akan berbeda dengan dua tahun sebelumnya.

Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, kasus Covid-19 secara nasional diprediksi akan menurun dalam satu hingga dua pekan mendatang.

Bahkan, saat ini, tren kasus Covid-19 di Indonesia memang mulai melandai, namun itu masih hasil dari penurunan kasus Covid-19 di sejumlah provinsi besar saja.

"Provinsi-provinsi besarnya seperti DKI Jakarta dan Banten sudah menurun. Jawa Barat, Jawa Timur sudah sampai di puncak. Jawa tengah juga sudah melandai,” kata Budi dalam keterangan virtual selepas rapat terbatas tentang PPKM dengan Presiden Joko Widodo, Minggu (27/2/2022).

“Saya rasa ke depannya dalam seminggu atau dua minggu ke depan, secara nasional akan turun," ujarnya.

Baca Juga: Di Tengah Wacana Wamenkes, Tambahan Dosis Vaksin ke-4 Perlu?

Provinsi lain yang juga mengalami penurunan kasus adalah Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara Barat. Hal itu berdasarkan pemantauan 3 pekan berturut-turut.

Provinsi-provinsi lain, yakni Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat pun mengalami tren penurunan kasus dalam sepekan terakhir.

Meski demikian, pemerintah masih akan memantau konsistensi penurunannya hingga 2 pekan depan.

Budi juga mengimbau agar masyarakat yang belum melengkapi vaksinasi dosis kedua agar segera menyelesaikan, agar herd immunity tercapai saat lebaran mendatang.

"Kalau bisa, Bapak/Ibu, sebelum Lebaran yaitu akhir April, kita sudah selesaikan suntik 2 dosis sebanyak 70 persen dari populasi," harapnya.

Ia juga menuturkan, rampungnya target vaksinasi Covid-19 bisa jadi cukup menentukan situasi Lebaran pada 2022.

Sebab, sudah 2 tahun berturut-turut, situasi Lebaran di Indonesia harus diwarnai dengan pembatasan yang cukup ketat karena kekhawatiran soal penularan Covid-19.

"Mudah-mudahan kali ini kalau hasilnya baik, Pak Menko (Menteri Koordinator) mengizinkan, Lebaran kali ini bisa kita hadapi dengan berbeda, dibandingkan Lebaran-lebaran sebelumnya, dengan kondisi bahwa harus dilakukan percepatan vaksinasi dosis kedua," ucap Budi.

Dikutip dari situs resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), progres vaksinasi Covid-19 dosis 1 saat ini sudah mencapai 91,55 persen dari target 208.265.720 populasi, sedangkan dosis 2 baru 69 persen.

Baca Juga: Menkes Sebut Lebaran Tahun Ini Bisa Seperti Sebelum Pandemi, Asalkan...

Di sisi lain, sebelumnya Kementerian Kesehatan mengemukakan bahwa ada 2,4 juta warga Indonesia yang harus mengulang vaksinasi Covid-19 dosis 1 karena terlambat (lebih dari 6 bulan) menerima vaksin dosis 2.

Budi menambahkan, Presiden RI, Joko Widodo pun telah memberi arahan untuk pelaksanaan survei prevalensi serologi, untuk mengetahui sejauh mana jumlah populasi yang telah memiliki kandungan antibodi Covid-19 dalam tubuhnya.

Nantinya, hasil survei ini akan digunakan untuk menentukan kebijakan menyambut Lebaran mendatang.

"Atas saran Bapak Presiden, kita juga akan melakukan sero survey Maret ini," kata Budi.

"Agar nanti di bulan April kalau bisa sudah keluar hasilnya, sebagai dasar kita mengambil kebijakan terkait dengan masa sebelum Lebaran," lanjutnya.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Purwanto

Sumber : Kompas.com


TERBARU