> >

Terkait Wacana Tunda Pemilu 2024, Yusril: Ada Konsekuensi Legitimasi yang Harus Dipertimbangkan

Politik | 27 Februari 2022, 19:28 WIB
Pengamat hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra, mengatakan penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 akan membawa konsekuensi legitimasi pemerintah. (Sumber: Tribunnews.com)

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menjelaskan, usulan penundaan Pemilu 2024 ini bersumber dari aspirasi yang berkembang di masyarakat yang ditangkap oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Jazilul juga mengatakan usulan ini bagian dari peringatan (warning) terkait pandemi Covid-19 yang menurutnya telah membuat pemerintahan tidak efektif selama dua tahun terakhir.

Baca Juga: Usulan Penundaan Pemilu 2024, PKB: Tergantung Presiden Jokowi dan Partai Koalisi

"Selama 2 tahun, pemerintahan ini tidak efektif, dan pada tahun 2022 ini setidaknya ada penjelasan dari berbagai pakar, ekonomi akan efektif. Ada satu momen di tengah itu pemilu," tuturnya.

"Pemilu ini tak diharapkan dan tak diinginkan, ini membuat ekonomi kurang baik, dari situ Pak Muhaimin menyampaikan kepada publik isu atau wacana penundaan," lanjut Jazilul.

Jazilul mengatakan usulan terkait penundaan ini akan dibawa oleh Muhaimin ke para begawan partai politik termasuk Presiden.

Sebelumnya pada Rabu (23/2/2022) lalu, Muhaimin mengusulkan agar Pemilu 2024 ditunda satu hingga dua tahun.

"Saya usulkan Pemilu 2024 ditunda satu atau dua tahun, agar momentum perbaikan ekonomi ini tidak hilang dan tidak terjadi freeze untuk mengganti stagnasi selama dua tahun," kata Muhaimin di Gedung DPR RI.

Penulis : Danang Suryo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU