Sederet Fakta Pembangunan Sirkuit Formula E di Ancol yang Masuk 28 Persen
Sosial | 24 Februari 2022, 04:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pembangunan sirkuit Formula E Jakarta yang dikerjakan PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama sudah mencapai 28,50 persen.
PT Jaya diberi target 54 hari untuk menyelesaikan pembangunan lintasan Formula E yang sudah dimulai sejak 3 Februari 2022.
Dalam hitungan proyek ini akan rampung pada 28 Maret 2022 dan digunakan pada Juni 2022.
Ketua Komite Pelaksana Formula E Jakarta Ahmad Sahroni mengatakan, pembangunan sirkuit Formula E Jakarta akan dikerjakan 24 jam nonstop agar selesai tepat waktu sesuai jadwal yang ditentukan.
Baca Juga: Bedanya Sirkuit Mandalika VS Formula E | Aiman (4)
Berikut deretan fakta dalam progres pembangunan sirkuit Formula E Jakarta;
Lebih Cepat dari Target Awal
Penanggungjawab Konstruksi Sirkuit Formula E dari PT Jaya Konstruksi, Ari Wibowo menjelaskan pembangunan yang telah mencapai 28,50 persen ini sudah melebihi dari target awal yang direncanakan.
Menurutnya per tanggal 23 Februari 2022 progres pembangunan mencapai 19,69 persen, namun kini sudah mencapai 28,50 persen.
Baca Juga: Klaim Proges Sudah 28 Persen, Komite Penyelenggara Formula E Sebut Sirkuit Akan Selesai pada April!
Sikuit Formula E ini memiliki panjang 2.400 meter dengan jumlah tikungan sebanyak 18 dan panjang trek lurus sekitar 527 meter.
Pembangunan dibagi dalam lima zona dengan 565 pekerja konstruksi.
Menurut Ari, dari lima zona pengerjaan yang paling sulit dan menguras energi adalah zona lima yang merupakan area berlumpur dengan tanah lunak.
Panjangnya mencapai 1,04 kilometer dari total panjang lintasan 2,4 kilometer atau 40 persen dari total panjang sirkuit.
"Jadi 40 persen dari pekerjaan ini ada di zona lima. Itu yang paling sulit," kata Ari di lokasi pembangunan sirkuit Formula E, Rabu (23/2/2022).
Baca Juga: Intip Sirkuit Kilat Formula E | Aiman (2)
Menurut Ari, selain zona lima, zona empat juga merupakan area berlumpur dengan tanah lunak.
Namun kendala yang dihadapi tidak sesulit di zona lima.
"Dua zona ini membunyai tanah dasar yang tadinya buangan keruk lumpur seperti yang sudah diberitakan. Tetapi saat ini kita sudah menyelesaikan konstruksi di bawah tanah untuk dua zona itu, jadi pekerjaan tersulitnya sudah bisa kita lalui," ujar Ari.
Menggunakan Kayu
PT Jaya Konstruksi menggunakan kayu galang untuk proses pemadatan tanah yang akan dijadikan jalur lintasan.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas.com/Antara