> >

Ini Hitung-hitungan Gerindra Mau Deklarasi Prabowo sebagai Capres di 2022

Politik | 23 Februari 2022, 22:26 WIB
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. (Sumber: Kemenhan)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dalam waktu dekat DPP Partai Gerindra akan mendeklarasikan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres di Pemilu 2024.

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menjelaskan tahun ini menjadi waktu yang tepat untuk DPP Partai Gerindra mendeklarasikan Prabowo Subianto.

Menurut Muzani, setelah deklarasi nanti partai Gerindra miliki waktu 1 hingga 1,5 tahun untuk menentukan langkah politik di Pemilu 2024. 

Mulai dari sosialisasi, menentukan arah koalisi partai hingga mencari cawapres bagi Prabowo Subianto.

Baca Juga: Peneliti Litbang Kompas: Elektabilitas Prabowo Kian Menguat, Sebelumnya di Bawah 20 Persen

"Kalau kita deklarasi sekarang berarti kita memiliki 1 tahun atau 1,5 tahun melakukan penggalangan koalisi. Makanya kita ingin mengambil tempo yang lebih cepat lagi dalam mengerjakan proses pemenangaan ini agar waktu kita tidak terbuang," ujar Muzani saat dihubungi KOMPAS TV di program KOMPAS PETANG, Rabu (23/2/2022).

Muzani menambahkan saat ini DPP Partai Gerindra sedang menunggu waktu yang tepat untuk Prabowo menyatakan diri siap menjadi capres dari partai Gerindra.

Sebab, dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Gerindra, Prabowo memiliki kewenangan penuh dalam menentukan sosok yang akan diusung menjadi capres.

Di sisi lain, seluruh kader partai Gerindra sudah siap menyambut pernyataan Prabowo yang maju kembali di Pilpres 2024.

Baca Juga: Sekjen Gerindra: Deklarasi Prabowo Capres 2024 Digelar Tahun Ini

"Kami bertekad di 2022 ini kami akan deklarasikan Prabowo Subianto sebagai capres dari Gerindra, cuma waktu dan tanggalnya tentu akan disesuaikan dengan beliau," ujar Muzani. 

Terkait pasangan Prabowo, Muzani menilai cawapres tidak harus orang yang memiliki elektabilitas tinggi, tapi rekam jejaknya sudah dikenal masyarakat.

Menurutnya berkaca dari pengalaman Gerindra di pilpres sebelumnya, ada pasangan dari capres yang memiliki elektabilitas tinggi namun saat dipasangkan tidak cocok. 

Sebaliknya ada juga cawapres dengan elektabilitas rendah tapi saat dipasangkan memiliki kecocokan.

Baca Juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Andika Perkasa untuk Capres 2024 Lampaui Puan Maharani

Yang pasti, sambung Muzani, cawapres Prabowo nanti adalah putra/putri terbaik bangsa, bukan orang baru di masyarkat dan rekam jejaknya sudah dipahami masyarakat. 

"Makanya kita memerlukan kecermatan, kecepatan dan kejelian, untuk itu dibutuhkan kesabaran dalam mengambil momentum itu," ujar Muzani. 

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU